NYALANYALI.COM, Perjalanan – Kota yang berada di bagian selatan Malaysia ini termasuk kota yang cukup diperhitungkan. Meski baru beberapa tahun lalu dikenal sebagai kota tujuan wisata, namun Johor Bahru ternyata sudah mampu menarik minat para wisatawan, terutama dari negara tetangga seperti Singapura dan Indonesia. Bahkan, pariwisata kini sudah menjadi salah satu penyumbang utama ekonomi kota ini.
Tercatat, hampir separuh wisatawan yang mengunjungi Malaysia belakangan ini berkunjung ke Johor Bahru. Bahkan bagi masyarakat Singapura, bepergian ke Johor Bahru di akhir pekan menjadi kegiatan rutin, terutama untuk yang gemar berbelanja. Ya, disinilah berbagai barang bagus dengan harga yang lebih murah bisa didapat. Apalagi bagi warga Singapura, hanya perlu dua jam jalan darat untuk mencapai Johor Bahru.
Letaknya di pinggir Selat Tebrau yang memisahkan antara negara Singapura dengan negara Malaysia. Johor Bahru didirikan pada 1855 oleh Temenggong Daeng Ibrahim yang saat itu memyematkan nama Tanjung Puteri bagi daerah ini. Tercatat beberapa peristiwa penting pernah dilaksanakan disini , salah satunya yang sangat bersejarah adalah pendirian UMNO (United Malays National Organisation), partai politik terbesar di Malaysia, di tahun 1946.
Saya mengunjungi kota ini di awal pekan, sehingga suasananya tidak padat dengan pengunjung. Jika di hari Sabtu, Minggu, atau hari libur, dipastikan Johor Bahru sangat ramai dengan wisatawan, terutama wisatawan keluarga dengan anak-anak.
Ya. Daya tarik utama Johor Bahru adalah tempat wisata yang digandrungi anak-anak seperti Legoland (wahana hiburan lego pertama di Asia), Angry Bird Theme Park (aneka permainan dengan tema Angry Bird), ada juga Thomas Town & Sanrio Hello Kitty Town (tempat wisata yang menghadirkan karakter Thomas dan Hello Kitty).
Karena saya hanya pergi berdua suami, maka tujuan kami bukanlah wisata jenis tersebut. Kami lebih banyak mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan sejarah, dan yang memiliki keunikan tentunya.
Tempat pertama yang saya kunjungi adalahTaman Merdeka, kebetulan lokasi ini yang terdekat dari tempat kami menginap. Layaknya taman terbuka, lokasi ini menyediakan tempat untuk jogging, taman-taman yang indah, juga danau, dan yang paling menarik tentu saja kehadiran menara pandang. Di malam hari, taman ini menghadirkan juga air mancur bernyanyi. Sayangnya saya datang di pagi hari, jadi hanya bisa berfoto-foto di area ini.

Taman Merdeka
Masjid Sultan Abu Bakar. Masjid berwarna putih ini sungguh menawan. Bukan hanya bangunannya saja yang istimewa tetapi letaknya yang ada di dataran tinggi jauh jauh dari jalan raya menjadikannya seperti berada di atas bukit. Bila berada di tempat ini, pandangan bisa lepas jauh ke laut.
Bangunan bergaya Reneissance ini dikenal juga dengan nama Istana Besar Johor atau Grand Palace. Karena semula bangunan ini memang menjadi kediaman raja. Namun sejak 1982 bangunan ini dialihfungsikan menjadi museum. Nama Abu Bakar yang tersemat, diambil dari nama Sultan Abu Bakar yang membangunnya pada 1866.

Masjid Sultan Abubakar
Tak jauh daru bangunan masjid tersebut, beridir sebuah bangunan yang dikenal dengan nama Bangunan Sultan Ibrahim. Meskipun termasuk bangunan tua namun masih tampil menawan karena masih terawat dengan baik.
Bangunan Sultan Ibrahim juga menjadi salah satu landmark wajib kunjung bagi wisatawan yang datang ke Johor Bahru. Dengan paduan gaya lokal dan kolinial, menjadikannya layak untuk dikunjungi.
Namun karena kini bangunan ini tetap digunakan sebagai kantor pemerintahan maka tak bisa sembarangan untuk masuk ke dalamnya. Untuk berfotopun perlu izin dari pihak keamanan setempat

Bangunan Sultan Ibrahim
Satu yang tak boleh dilewatkan saat ke Johor adalah mengunjungi Istana Bukit Serene. Istana yang berada di Jalan Straits View, Bukit Sirene ini memang amat strategis, berada di Selat Johor sehingga memiliki pemandangan langsung ke Singapura. Istana ini tidak dibuka untuk umum. Meski begitu cukup banyak wisatawan berkunjung kesini untuk mengambil gambar, karena kemegahannya.
Istana yang amat megah ini jadi kediaman resmi Sultan Johor. Konon didalamnya ada sebuah menara setinggi 35 meter dengan taman berukuran sangat besar yang biasanya digunakan untuk menggelar berbagai upacara atau acara baik bersifat resmi maupun pribadi sulta. Bangunannya yang megah telah menjadi salah satu landmark Johor Bahru.
Tak jauh dari situ terdapat Teluk Danga atau Danga Bay, taman dan pusat rekreasi terbesar –sepanjang 23 kilometer— yang menghadap ke Selat Johor dengan luas sekitar 450 hektar. Inilah surga hiburan sesungguhnya, semua ada di tempat ini mulai dari resto, hotel berbintang, aneka wisata dan hiburan, sampai kebun binatang mini pun tersedia disini, Danga Bay Petting Zoo.
Setelah berkeliling menikmati beberapa lanskap menarik, saatnya makan siang. Banyak makanan enak murah meriah disini. Pilihan saya adalah ke Medan Selera Meldrum Walk, yang berada tepat di jantung kota. Disini ada banyak kios makanan dan minuman, tak hanya menjual makanan khas Malaysia, tapi juga ada chinese food, Indian food, dan banyak lagi macamnya, Konsepnya outdoor jadi meja dan kursi ada di tempat terbuka.
Dari sekian banyak pilihan, saya pilih menu burung dara goreng, serta gulai, dan mie goreng. Selain rasanya yang lezat, makanan di kawasan ini juga terbilang murah. Bila di kurs ke rupiah, harganya tak jauh beda dengan makanan di Jakarta. Tapi yang membuat saya benar-benar takjub adalah jenis makanannya yang amat beragam, sampai-sampai bingung untuk menentukan pilihan.
BACA:
Jalan-jalan ke San Francisco
Jalan-jalan ke Bath, Inggris
Jalan-jalan ke Kampong Phluk Kamboja
Jalan-jalan ke Maastricht, Belanda
Jalan-jalan ke Raja Ampat
Jalan-jalan ke Los Angeles
Jalan-jalan ke Batu Cave, Malaysia