NYALANYALI.COM – Di negeri ini tak bakal kehabisan pejabat bermartabat, apalagi yang model tak pernah habis bersiasat.
Harga PCR tembus jutaan, bahkan antigen mendekati sejuta rupiah, ternyata kemudian hanya beberapa ratus ribu untuk PCR dan puluhan ribu rupiah saja buat antigen. Kok bisa?
Masa jabatan 3 periode digoreng, kurang laris, ganti selimut jadi tambahan masa jabatan 2-3 tahun, digoreng lagi, masih kurang jos. Muncul big data siluman yang menyebut sebagian besar rakyat menghendakinya.
Harga gas dan BBM non subsidi naik, beberapa ruas jalan tol naik pula, imbas perang Rusia – Ukraina? Yang biasa pakai Pertamax menyerbu pertalite, yang biasa pakai gas tabung biru menyerbu tabung melon. Perang Rusia – Ukraina terus berlangsung. Harga sudah paten.
Pejabat bicara antikorupsi di mana-mana, bahkan bersepanduk, bordir di jaket dan kaos, tapi pejabat korupsi tak habis-habisnya. Menangkap Harun Masiku seiring doa agar rakyat lupa ada buron korupsi yang tak tertangkap. Pelaku korupsi dipotong masa tahanan, keluar tetap kaya raya dan merasa bermartabat Karen tak pernah dimiskinkan negara.
Kasus crazy rich digeber habis-habisan, dipertontonkan rumah, mobil, motor dan segala bawang mewah disita. Belum pernah ada koruptor yang dipamerkan penyitaan barangnya habis-habisan. Juliari Batubara, tidak. Edhy Prabowo, tidak. Apalagi yang kecipratan lainnya.
Minyak goreng langka, saat harga disubsidi makin langka. Begitu subsidi dicabut, harga melonjak naik, minyak goreng berlimpah. Bukti mafia minyak goreng ada, tapi tindakan seperti mati rasa.
Makin mati rasa jika solusi kelangkaan minyak goreng dibubuhi keheranan ibu-ibu seolah hanya bisa menggoreng makanan saja. Tidak direbus, dikukus atau dibakar. Tanpa tanya, berapa harga gas saat ini pula. Jangan-jangan kemudian disarankan pakai kayu bakar saja.
Negara ini selalu punya solusi jitu dari pejabat bermartabat hingga Tomas, tokoh masyarakat yang terhormat. Cabai mahal, rakyat diminta tanam cabai. Minyak goreng mahal rakyat diminta merebus makanan. Telur mahal apakah rakyat akan diminta bertelur sendiri-sendiri? Solusi cerdas pejabat berkualitas.
Di negeri ini tak akan pernah habis pejabat bermartabat. Rakyat susah diberi hiburan balapan motor dunia, rakyat sulit diberikan diskusi tingkat tinggi soal toa, rakyat resah diberikan mimpi ibu kota baru spektakuler mutakhir dan vaganza.
Pejabat hebat pejabat bermartabat yang pandai bersiasat. Tidak pernah dengar kata rakyat, tidak pernah tahu soal rakyat, tidak peduli keresahan rakyat. Padahal sebentar lagi akan mengemis kepada rakyat agar berkuasa dan kemudian melupakan rengekan minta suara rakyat.
Negara ini tak pernah kekurangan pejabat bermartabat. Sungguh-sungguh tak pernah tobat.
S. DIAN ANDRYANTO
Penulis buku serial #sayabelajarhidup