Opini Novel Baswedan: Tentang Para Chef

Ini adalah kisah di suatu perusahaan makanan, di dalamnya bekerja beberapa chef, tim juru masak dan para penyiap bahan-bahan. Sehari-hari para chef dan tim bekerja di perusahaan untuk sajikan menu-menu makanan terbaik.

Suatu saat perusahaan membuat kebijakan untuk mengambil alat masak chef dan tim. Tidak ada lagi pisau, tidak ada alat-alat bantu utama yang biasa digunakan para chef dan timnya. 

Pemilik modal bahkan sengaja menempatkan beberapa orang sebagai ‘mata-mata’ untuk menggagalkan kerja para chef dan tim dalam menyajikan makanan terbaik. Di lain sisi, para pelanggan tetap menuntut penyajian menu terbaik. 

Para chef dan tim berpikir, mana mungkin bisa membuat steak yang enak tanpa alat potong daging yang tepat, mana mungkin pula menyajikan makanan yang menarik tanpa peralatan yang baik. 

Beberapa pelanggan dan mantan manajemen perusahaan membuat isu yang menuduh para chef sengaja melakukan boikot dengan tidak mau membuat dan menyajikan makanan terbaik.

Sulit bagi para chef, bila memilih meninggalkan perusahaan, maka akan diikuti oleh tim dan para chef yang lain untuk ikut meninggalkan perusahaan. Walaupun beberapa orang chef sudah mengambil keputusan meninggalkan perusahaan atas berbagai pertimbangan. 

Dalam teori manajemen manapun, untuk membangun perusahaan makanan yang baik, tidak hanya butuh modal besar, tetapi juga memerlukan waktu, leadership dan komitmen yang kuat dari seluruh elemen perusahaan. 

Para chef dan tim ini bukan ingin dipuji ketika bekerja, tidak penting itu. Mereka bekerja dengan senang hati, karena hobi dan punya komitmen untuk selalu menyajikan makanan yg terbaik semampunya. Bahkan banyak di antara mereka justru bangga ketika dapat menyajikan masakan yang sangat lezat tanpa perlu dikenal. 

Bagi para chef dan tim juga tidak pernah  ambil pusing ketika kerja mereka dicela atau dihina, itu tidak penting pula, karena mereka mencintai hobinya.

Tak jarang juga mereka terluka ketika bekerja, dan itu dianggap biasa saja. Mereka juga tampaknya tidak mempermasalahkan bahwa perusahaan sudah tidak memberikan dukungan dan peralatan memasak lagi.

Akhir-akhir ini, para pelanggan sekarang sudah mulai terbiasa untuk tidak berharap mendapat makanan yang lezat. Barangkali sekarang memang sudah tidak musim lagi makanan-makanan dengan rasa dan sajian terbaik, pemilik modal dan pelanggan hanya perlu buah-buahan dan sayur-sayuran.


30 Oktober 2020

Novel Baswedan

Bagikan :

Advertisement