NYALANYALI.COM – Siapa tak kenal Nasution bersaudara yang menggetarkan gelanggang renang di era 1980 hingga 1990-an, di dalam dan liuar negeri. Lima bersaudara ini menjadi ikon ratu dan raja renang Indonesia: Elfira Rosa Nasution, Maya Masita Nasution, Elsa Manora Nasution, Kevin Rose Nasution dan Muhammad Akbar Nasution.
Kevin Rose Nasution, anak ke-4 dari pasangan Radja Mursinal Nasution bukan saja berhasil mengumpulkan prestasi di berbagai kejuaraan renang. Tapi ia pernah pula menjajal sebagai model majalah dan artis, bahkan sempat membintangi film 7 Hari 7 Cinta 7 Wanita pada 2011.
Sudah menjadi rahasia umum, jika Raja Nasution melatih anak-anaknya hingga menjadi perenang andal melalui disiplin yang ketat. “Dulu, waktu masih jadi atlet dan dilatih Papa, aku dan kakak-kakakku enggak boleh lebih dari 90 jam meninggalkan kolam renang. Papa takut rasa dekat kami dengan air jadi berkurang,” kata Kevin, pernah bercerita.
Sejauh bangau terbang, akan kembali juga ke sarang, perumpamaan itu rasanya tepat disematkan kepada Kevin. Ia kemudian menjadi pelatih renang yang sampai sekarang tetap ia jalani. “Saya sekarang head coach di Pari Sakti Swimming Club, klub renang milik saya dan adik saya M. Akbar Nasution yang juga salah satu pelatih renang di Provinsi DKI,” kata perempuan kelahiran Medan, 14 September 1979, ini.
Kevin Rose Nasution menyampaikan kepada Redaksi NyalaNyali.com alasannya kemudian mundur dari timnas renang, bagaimana pandangannya terhadap prestasi olahraga renang saat ini, bagaimana ia selalu bertanding dengan kakak-kakaknya sendiri, dan masa kanak-kanaknya yang tak sama dengan anak-anak lainnya. Begini kutipannya:
Kapan tepatnya mulai tertarik dengan dunia renang?
Ketertarikan dengan olahraga renang ini karena sering dibawa ke kolam renang oleh orang tua, menemani tiga kakak yang sudah terjun duluan di olahraga renang, digembleng Papa sendiri.
Mau nggak mau jadi ikutan secara natural saja. Dan dua kakak tertua sudah jadi atlet dan Alhamdulillah juara dan sering sekali dikirim mewakili Indonesia ke berbagai pertandingan renang di luar negeri, dan melihat usaha mereka bisa mengibarkan bendera merah putih di sana, di situ ada rasa bangga dan ingin juga seperti mereka.
Siapa yang mendorong pertama kalinya Kevin kemudian sebagai atlet?
Orang tua, terurama Papa dan kemauan sendiri juga tentunya.
Prestasi tertinggi apakah yang dicapai Kevin dalam olahraga renang ini?
Kejuaraan Nasional antar-Provinsi, saat itu mewakili Prov. Jambi di umur 8 tahun. Sekitar 6 tahun saya menjadi anggota tim nasional dari junior sampai senior.
Kapan tepatnya Anda mengundurkan diri menjadi atlet renang? Setelah kejuaraan apakah?
Tahun 1998 setelah pertandingan Arafuru Games di Darwin Australia.
Alasannya?
Karena saat itu saya merasa kehilangan masa kecil dan tidak memiliki kehidupan yang normal layaknya anak-anak seumuran dahulu. Iya, pergulatan batin sangat terasa, apalagi sebagai anak ke-4, saya selalu berkompetisi dengan kakak-kakak saya sendiri sebagai lawan di semua event.
Papa sebagai pelatih yang pertama kali tahu soal keinginan saya mundur dari Pelatnas dan renang sekaligus. Saya selalu dibawah bayang-bayang nama besar kakak-kakak saya dan keinginan hidup normal seperti anak seusia saya saat itu.
Setelah mundur sebagai atlet, kegiatan atau profesi apa yang kemudian Anda lakukan?
Saya menggeluti dunia entertainment, sebagai foto model dan ikut ajang pemilihan model salah satu majalah remaja saat itu.
Pernah mencoba peruntungan di dunia entertainment, tapi nggak terlalu menyukai karena berbanding terbalik dengan dunia olahraga yang selama ini saya geluti.
Prestasi atlet renang belum stabil, apa persoalan utamanya menurut Kevin?
Persoalan utamanya, olahraga sekarang banyak politiknya, like and dislike yang tinggi, siapa yang berkuasa dia yang bisa pegang peranan dalam pembuatan kriteria pemilihan berdasarkan kepentingan organisasi, klub maupun pribadi.
Seberapa besar dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap pencarian bibit atlet renang kita?
Prestasi olahraga sudah bukan prioritas atau fokus utama untuk mengharumkan nama bangsa lagi zaman sekarang.
Apa usul mendasar Kevin agar renang kembali ke masa keemasannya?
Kesempatan belajar dari negara-negara besar yang berjaya di olahraga dengan menyelaraskan prestasi dan pendidikan. Sulitnya mendapat dukungan untuk bisa punya waktu lebih banyak berlatih, karena schedule sekolah yang selalu bertabrakan sehingga tidak bisa maksimal memanfaatkan waktu.
Olahraga renang yang sudah pro dan masih bersekolah, atletnya harus pagi-pagi bangun seperti mulai latihan jam 4.30 pagi dan selesai pukul 06.00 karena mengejar wakti sekolah, dan pulang sekolah jam 15.30 dilanjutkan latihan jam 16.00 dan selesai sekitar jam 18.30 setiap harinya. Ini salah satu contoh tidak bisa maksimal prestasi karena setelah selesai, masih memiliki PR dari sekolah dan harus tidur sebelum pukul 22.00.
Di waktu senggang apa yang Anda lakukan?
Waktu senggang saya bersama anak-anak, Neeve Jasmine Latifah Adam (19 tahun) dan Naomi Shaquila Alexandra Ramadani .S (15 tahun), karena saya single parents.