Jalan-jalan ke Raja Ampat (02): Surga Terakhir di Bumi

NYALANYALI.COM, Perjalanan – Selain keindahan bawah laut, Raja Ampat pun memiliki gugusan pulau-pulau karst yang elok dan belum terjamah. Dengan mendaki karang setinggi  80 meter, Anda akan mendapatkan birunya laut, cerahnya langit, putihnya pasir pantai, serta sebaran pulau berwarna hijau pekat, sebuah komposisi yang tak dapat dijumpai di belahan lain di dunia ini, selain di Wayag, Raja Ampat.

Jika tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, masih banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi diantaranya menikmati flora serta fauna unik endemik, seperti cenderawasih, kuskus, dan serta beragam bunga anggrek. Beberapa tahun belakangan, Raja Ampat pun sudah menjadi daerah kunjungan wisata bird watching, yaitu kegiatan wisata untuk memantau burung yang ada di Yenwaupnor, Sawinggrai, Yenbeser, dan Pulau Gam. Berbagai jenis burung hidup dengan bebas di sini, diantaranya cendrawasih merah, cenderawasih wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri.

raja ampat
Kepulauan Wayag, Raja Ampat – Foto Dok. Pribadi

Bagi penggemar budaya, Raja Ampat juga tepat dijadikan pilihan. Seperti upacara “Sasi”, sebuah aktivitas semacam bersih desa dengan menutup area memancing hingga waktu yang ditentukan, ini adalah bentuk konservasi biota laut yang alami.Upacara ini sarat makna dan sangat menarik untuk ditonton, karena memiliki nilai filosofi luhur.

BACA
Jalan-jalan ke Raja Ampat (01): Pesona Kepulauan Terumbu Karang

Disini pun Anda bisa menikmati tari-tarian , lagu, maupun musik khas, dengan tampilan busana mereka yang tak kalah uniknya karena terbuat dari akar pohon, kulit kayu, dan dedaunan. Sementara untuk para penggemar kuliner,  Anda bisa berpesta mencicipi aneka hidangan laut yang lezat, apalagi ditambah makanan khas seperti Papeda, Ayam Barapan, dan Mumu.

peserta festival raj ampat
Bersama peserta Festival Raja Ampat – Foto Dok. Urry Kartopati

Untuk penggemar wisata sejarah maupun arkeologi, ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan dari sekitar 50.000 tahun lalu pada dinding batu karang di kawasan Pulau Misool. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua.

Hal tersebut menjadi  petunjuk bagi jalur penyebaran manusia menuju Papua dan Melanesia.  Kapal-kapal karam bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat “harta karun” bernilai tinggi  pun dapat ditemui di beberapa tempat penyelaman, seperti di Pulau Wai.

Yang jelas tak cukup satu atau dua hari menikmati keindahan Raja Ampat, sepekan pun terasa belum cukup untuk menjelajahinya. Beberapa penyelam  mancanegara bahkan dapat bertahan  hingga sebulan menikmati keindahan Raja Ampat. Salah satu tempat yang menjadi langganan para wisatawan mancanegara ini adalah Papua Diving Resor yang terletak di Pulau Mansuar, konon setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan paling sedikit dua pekan.

Pemiliknya adalah Maximillian J Ammer, pelopor dan penggerak wisata laut kawasan Raja Ampat. Warga negara Belanda ini harus menyiapkan berbagai fasilitas dengan dana yang tak sedikit untuk menarik turis mancanegara, namun usaha yang dirintis delapan tahun lalu itu kini telah membuahkan hasil yang memuaskan.

Makanan khas Raja Ampat – Foto Dok. Urry Kartopati

Selain Mansuar, Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resort –resort menarik untuk  pengunjung. Salah satunya Eco Resort  di pulau Misool, sebuah resor yang sepenuhnya menjaga konservasi alam, di area yang disebut “No Take Zone” ini penduduk sekitar wilayah sepakat untuk  menjaga ekosistem terpadu dengan tidak mengambil apapun dari laut, aalagi menggunakan antiseptik, agar limbanya tidak merusak ekosistem terumbu karang di sekitarnya.

Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Ada dua pilihan untuk menjelajahinya, ikut tur dengan kapal atau tinggal di resor menikmati keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Untuk berkeliling pulau yang diinginkan, Anda dapat menyewa speedboat atau longboat dengan kapasitas 7 hingga 13 orang dengan harga Rp 4 hingga 8 juta per 8 jam,tergantung kepandaian saat menawar.

karnaval laut raja ampat
Karnaval Laut Raja Ampat – Foto Dok. Urry Kartopati

Anda juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat desa wisata yang ada, tanaman anggrek, dan hewan khas seperti burung Cendrawasih. Bila dana terbatas, cukup menyenangkan berenang, snorkeling, memancing, memberimakan ikan, sembari menunggu matahari terbit atau terbenam . Kegiatan ini bisa Anda lakukan di Teluk Kabuy.

Jadi dengan dana melimpah atau terbatas, Anda tetap dapat menikmati keindahan Raja Ampat . Bagi para pecinta wisata bahari,  saatnya temukan “Surga Terakhir di Bumi”.

URRY KARTOPATI

BACA:

Jalan-jalan ke Los Angeles

Jalan-jalan ke Batu Cave, Malaysia
Ninih Niget: Nggak Mau Jadi Artis Lagi

Bagikan :

Advertisement