NYALANYALI.COM, Jakarta – GeNose C19 menjadi bahan pembicaraan publik belakangan ini, karena mampu mendeteksi Covid-19 lebih cepat dari tes lainnya. Bahkan, masyarakat menganggap tes ini lebih nyaman dibandingkan tes usap atau swab test.
GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak. Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat. Virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds (VOC) atau senyawa organik mudah menguap yang khas.
Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang. Kuwat memaparkan, GeNose dilengkapi beberapa sensor yang bisa membentuk pola tertentu saat mendeteksi senyawa organik mudah menguap dari embusan napas.
Pola yang terbentuk itu bisa dibedakan berdasarkan kondisi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, pola yang terbentuk dari embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat. Pola yang dihasilkan sensor tersebut dianalisis menggunakan sistem kecerdasan buatan, lalu bisa disimpulkan terinfeksi Covid-19 atau tidak.
(dari berbagai sumber)