Narsis, Cinta Diri Over Dosis

NYALANYALI.COM – Rasa percaya diri adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang. Namun ketika rasa percaya diri tersebut berkembang menjadi sebuah pemujaaan diri maka ia telah memasuki wilayah narsistik. Dan, tentu saja ia harus dihindari.

Narsis berawal dari rasa ingin mendapatkan pengakuan atas eksistensi diri. Upaya untuk mendapatkan pengakuan tersebut dilakukan dengan berbagai hal. Setiap momentum selalu dimanfaatkan secara maksimal agar bisa dikenal. Orang narsis cenderung tak mempedulikan orang lain. Baginya yang penting saya, saya dan saya.

Dalam bukunya Abnormal Psychology, Spencer A. Rathus dan Jeffrey S Nevid, menulis oarang yang yang narsistik  memandang dirinya dengan cara yang berlebihan. Orang dengan tipe seperti ini senang sekali menyombongkan dirinya sambil menaruh harapan agar orang lain yang melihatnya memberikan pujian.

Dan, karena harapan untuk mendapatkan pujian tersebut, seorang narsis akan marah dan kecewa ketika ia mendapatkan kritik dari orang lain. Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda antara narsis dan percaya diri. Seorang yang percaya diri cenderung lebih terbuka pada kritik.

Seseorang yang percaya diri tidak akan kecewa ketika tidak mendapatkan perlakuan istimewa dan masih bisa mengerti dan sensitif terhadap perasaan orang lain. Hal ini adalah kebalikan dari seorang narsis.

Narsis dapat muncul karena berbagai penyebab. Seseorang dapat saja menjadi narsis karena faktor genetik, bawaan lahir. Selain itu faktor lingkungan terutama keluarga dapat menjadi penyebab munculnya sikap narsis. Misalnya, seorang anak yang selalu mendapatkan perlakuan istimewa dari orang tuanya, padahal keadaannya biasa-biasa saja.

Perlakuan yang istimewa dari lingkungan sosial seolah menjadi pupuk kelas satu bagi tumbuhnya sikap narsis. Ketika narsis telah menguat dalam diri seseorang ia sesungguhnya telah memasung relasi sosialnya. Orang narsis tak pandai bersosialisasi ia terhambat dengan dirinya sendiri.

Dan, ketika telah sampai pada titik itu, maka orang narsis akan mengalami gangguan kepribadian. Dan, inilah rahasia terbesar seorang narsis. Jauh di dalam diri mereka terseimpan sebuah  jiwa yang sangat rapuh. Untuk membuat mereka sedikit lebih tegar, mereka butuh pujian dan pengakuan eksistensi orang lain. Ketika itu tak dapatkan, mereka luluh lantak.

CHRISTO KOROHAMA 
Sumber: Majalah Manly

Bagikan :

Advertisement