NYALANYALI.COM – Silas memeriksa cilice yang melingkar ketat dipahanya. Cilice, sejenis ikat pinggang dari kulit yang ditaburi mata kail dari metal tajam itu telah dikenakannya lebih lama dari yang diharuskan. Ia menggenggam kepala ikat pinggang itu dan mempereratnya satu lubang lagi.
Ketika mata kail mulai menancap lebih dalam ke dagingnya, ia menahan napasnya sebentar, lalu mengembuskannya perlahan. “Sakit itu baik.” Ia membisikan kata-kata Josemaria Escriva itu perlahan. Kalimat yang seolah telah menjadi mantra itu diucapkannya terus-menerus di antara sakit yang mendera tubuhnya.
Ia lalu mengambil cambuk bersimpul yang ada di lantai. Darah kering melekat pada simpul-simpul cambuk. Silas mengucapkan doa singkat dengan cepat. Kemudian, sambil menggenggam ujung cambuk itu, perlahan ia menutup matanya. Dengan keras lelaki albino itu mengayunkan cambuk itu ke belakang, ke arah bahunya. Ia melakukannya lagi dan lagi. Ia merasakan ada sesuatu yang keluar dari kulitnya. Air kental berwarna merah itu mulai mengalir perlahan membasahi punggungnya.
BACA:
Mahatma Gandhi Sang Pemersatu
Soichiro Honda Sang Penakluk
Jules Verne Sang Pengkhayal
Adegan dalam novel The Da Vinci Code yang ditulis Dan Brown itu menggambarkan ritual pembersihan diri yang dilakukan para pengikut Opus Dei. Kelompok yang didirikan Josemaria Escriva pada 1928 di Spanyol itu, memang sedang mendapat sorotan. Beberapa fakta yang diungkap Brown membuat Opus Dei yang berarti Karya Allah ini, menjadi perhatian.
Brown menggambarkan Opus Dei adalah sebuah organisasi para rahib. Mereka menyepi untuk memuji dan memuliakan Tuhan dalam doa dan mati raga. Kelompok ini pun memutuskan hubungan dengan dunia luar. Penyikasaan diri adalah salah satu dari upaya untuk menyucikan diri dan mengenangkan penderitaan Yesus Kristus menjelang wafat.
Dalam novel yang menghebohkan itu, Opus Dei dikatakan melihat kebenaran hanya ada dalam otoritas gereja. Mereka menolak pendekatan logika dan ilmu pengetahuan untuk mengenal Tuhan. Pendekatan iman adalah satu-satunya jalan untuk mengenal Tuhan. Segala sesuatu yang dapat mengancam eksistensi gereja harus dilawan, tak peduli jika mereka harus membunuh.
CHRISTO KOROHAMA
Bersambung: Opus Dei dan the Da Vinci Code (02)