NYALANYALI.COM – Jauh sebelum munculnya bintang-bintang baru bermodal “helo gaes” dan viral belakangan ini, pada 2014, publik sudah jatuh hati kepada Ninih, penjual getuk berparas ayu yang mengorbit sejak fotografer Dewi Nurcahyani mengambil gambar dan menayangkannya di sosial media, saat perempuan bernama asli Turinih itu berjualan jajanan pasar di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kitaran Kuningan, Jakarta Selatan.
Tak dinyana, wajah Ninih pun langsung menjadi perbincangan warganet. Saat itu, gadis asal Kandanghaur, Indramayu itu masih berusia 18 tahun. Singkat cerita, nama Ninih Niget (Ninih Getuk) pun kondang seketika. Latar belakang kehidupannya lantas menjadi konsumsi masyarakat, dan mengundang simpati banyak pihak. Ia mulai ditawari untuk mengisi berbagai acara televisi.
Ninih Niget kemudian di bawah manajemen artis E-Komando mlik Eko Patrio. Perempuan kelahiran 26 Mei 1996 itu tengah bermain di atas ombak popularitas, dalam hitungan bulan keterkenalannya, pada April 2015 sudah mengeluarkan single lagu dangdut “Selingkuh 3X”. Ia pun hilir mudik di mempromosikan lagunya, juga tampil di beragam acara televisi.
Namun, tiba-tiba namanya hilang dari ingar bingar dunia selebritas. Ninih pulang ke kampung halamannya, menikah dengan lelaki bernama Sardika, dan merawat putranya yang berusia 4 tahun, Muhammad Restu Qluino. “Saya menjadi ibu rumah tangga biasa saja,” kata dia.
Redaksi NyalaNyali.com wawancara dengan Ninih Niget, tentang masa lalunya sebagai artis semusim dan aktivitasnya saat ini setelah menjauh dari panggung glamor keartisan yang sesaat pernah ia kecap. Begini percakapannya:

Kapan tepatnya Ninih mulai dikenal masyarakat?
Kalau nggak salah sekitar tahun 2014. Lupa tanggal dan bulannya he-he-he, karena sudah lumayan lama juga ya. Pada saat itu, benar-benar nggak menyangka bakal dikenal masyarakat. Apa lagi bisa masuk TV he-he-he
Sebelumnya memang jual jajanan pasar ya?
Iya bener. Aku pedagang jajanan pasar. Ada getuk, getuk item, tiwul, ketan item, cenil, lopis dan klepon. Saya jualan di jalan penyebrangan orang (JPO) di Kuningan, Jakarta Selatan.
Saat itu, apa sih yang membuat Ninih ke Jakarta dari Indramayu? Memang mau jualan getuk?
Saya ke Jakarta ketika itu, saya sebenernya sudah daftar TKW ke PT (perusahaan penyalur TKI) yang ada di Jakarta untuk memenuhi persyaratan ke luar negri, ke Taiwan.
Dan, saat itu saya sistemnya call visa. Jadi tidak ditampung di PT. Sepulang dari PT itu saya mampir ke tempat kakak saya yang jualan pecel di Jakarta. Saya menginap beberapa minggu di sana. Dan, pada saat itu saya berinisiatif sambil menunggu panggilan di PT yadi, saya mau belajar jualan getuk kepada kakak saya. Saya tahu tidak ada yang gratis di Jakarta.
Ah itu, yang membuat akhirnya jualan getuk dan jajanan pasar lainnya , ya?
Saya berjualan tadinya untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta karena pada saat itu juga uang makan saya sudah makin menipis. Jadi saya menetapkan pikiran saya, kalau saya belajar bahasa untuk jadi TKI, di tempat tinggal kakak, saya bisa sembari jualan.
Apakah hasil jualan getuk saat itu mencukupi kebutuhan?
Alhamdulillah cukup untuk makan dan minum. Sampai-sampai aku bisa kasih uang lebihan jajan ke orang tua yang ada di Indramayu. Walau nggak seberapa, setidaknya aku bisa ngasih uang buat mereka yang aku sayang.
Dan, setelah mulai dikenal masyarakat dan viral, siapa yang pertama kali mengajak di TV? Acara apa?
Waktu itu, kalau nggak salah di salah satu stasiun tv swasta . Di Global TV tapi saya lupa nama acaranya ha-ha-ha. Apa ya? Seingat saya, di acara itu saya ditanya. Bagaimana perjalanan saya menjadi tukang getuk yang di orang bilang, kalau saya ini tukang getuk cantik. Padahal secara pribadi , saya merasa biasa-biasa saja ha-ha-ha.
Apakah di kontrak saat itu atau per episode tayang?
Alhamdulillah, waktu itu aku dikontrak. Dan dipelajari dengan baik, bagaimana diajari bersikap dan cara bergaul dengan baik dan benar dengan senior-senior artis di sana.
Memang dari dulu ingin menjadi artis?
Dulu aku sekolah di SD Negeri Curug 1, Indramayu. Aku belajar dengan baik. Dan aku lumayan pendiam. Aku salah satu murid yang lumayan pinter juga. Nggak bodoh-bodoh banget ya ha-ha-ha. Cuma aku selalu optimis, aku sekolah harus lebih pintar. Biar bisa jadi dokter. Cita-cita saya yang jadi dokter tidak tercapai karena saya cuma lulus SD, dan karena ekonomi juga yang tidak mendukung untuk lanjut sekolah ke SMP. Sedih euy kalau inget waktu aku kecil karena aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu.
Setelah menyemplung ke dunia entertainment, apa suka dan dukanya?
Sukanya ya dapat pengalaman baru. Dapat teman dan keluarga baru. Dukanya, aku sering merasa bingung karena menurut saya di dunia hiburan itu sangat keras dan kontroversi sampai-sampai aku sering merasa minder. Setiap mau syuting sering diam. Aduh, aku harus gimana nih. Kok, tegang begini. Keder. Lier gimana gitu.
Bagaimana ceritanya kemudian bergabung di manajemen artis (MA) E-Komando?
Iya, aku diambil di MA E-Komando . Aku jadi artis di sana. Artis baru yang nggak tahu apa-apa. Setiap hari aku dikasih arahan untuk ini dan itu. Baju seperti apa yang harus dipakai, make up, sepatu dan tasmya.
Dulu aku nggak pernah tahu cara memakai make-up dan lain-lain. Alhamdulillah, aku di MA E-Komando diberi arahan yang baik, diterima dengan relawan oleh tim MA E-Komando yang di sana semua memotivasi dan mereka selalu mengajari saya. Cuma saya sepertinya yang nggak pernah mudeng. Ini adalah perjuangan yang saya rasakan benar-benar berat karena saya sungguh nggal pernah menyangka untuk ada di lingkungan ini, di dunia hiburan ini. Masya Allah.
Lalu kembali berjualan getuk?
Kembalinya saya berjualan karena job syuting menurun. Jadi aku memutuskan untuk kembali berjualan karena saya sudah terbiasa setiap hari harus ada aktivitas. Dan tentunya yang menghasilkan uang. Untuk kukirimkan ke orang tua di kampung. Apa pun itu, yang penting kerjaannya halal.
Apakah tidak ingin ke dunia hiburan lagi?
Aku pribadi memutuskan untuk tidak mau lagi, karena saya merasa nyaman untuk menjadi diri saya yang sesungguhnya. Dan berjalan apa adanya. Kalau untuk rezeki itu sudah ada yang mengatur. Bukanlah begitu?
Sejak kapan tepatrnya mulai mundur dari dunia hiburan? Bukankah di dunia hiburan bisa menjanjikan finansial dan menjadi terkenal?
Saya putuskan itu tahun 2015. Aku mulai vakum dari dunia hiburan. Dan memutuskan untuk menikah muda.
Benar tidak mau menjadi artis lagi?
Nggak, aku nggak mau ah. Aku pribadi memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk. suami dan anak saya.