NYALANYALI.COM, Legenda – Meski telah menikah, Gandhi tetap belajar. Kecerdasannya telah namapak sejak kecil saat bersekolah di Porbandar dan Rajkot. Ia baru menyelesaikan ujian di penerimaan di University of Bombay pada 1887, ketika ia bergabung dengan Samaldas College di Bhavnagar.
Namun, Gandhi tidak berlama-lama di situ. Keinginan orang tuanya untuk melihatnya menjadi seorang pengacara membuat Mohan, demikian ia biasa dipanggil di lingkungan keluarganya, kemudian berangkat ke London.
University of College London adalah pilihannya untuk melanjutkan studi. Meskipun berada di Inggris Gandhi tetap teguh berpegang pada adat kebiasaan India. Meskipun ia mencoba untuk masuk dalam kebudayaan barat dengan belajar berdansa namun ia tidak dapat menerima alkohol dan daging.
BACA:
Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (01): Nathuram Godse Membunuh Bapak Bangsa
Ia tetap menjadi seorang vegetarian. Mengetahui Gandhi seorang vegetarian pemilik rumah tempatnya tinggal menunjukkan kepadanya salah satu restoran vegeatarian di London.
Di tempat inilah ia mulai berkenalan dengan komunitas vegetarian. Ia kemudian masuk ke dalam organisasi vegetarian di mana ia kelak terpilih sebagai komite eksekutif.
Beberapa anggota kelompok ini adalah anggota dari komunitas teosofi. Sebuah aliran kebatinan yang didirikan oleh H.P Blavatsky pada 1875 yang bertujuan untuk membangun persaudaraan universal.
Para teosofis ini menaruh perhatian besar pada literature Budha dan Hindu Brahma. Di sinilah Gandhi pertama kali membaca Bhagavad Gita, buku yang sangat mempengaruhi hidup dan pemikirannya.
Meskipun sebelumnya ia tak tampak tertarik dengan pemikiran religi, bungsu darri enam bersaudara itu mulai mempelajari pemikiran Hindu, Budha, Kristen dan aliran kepercayaan lainnya. Pemikiran-pemikiran inilah yang kelak mempengaruhi gerakan anti kekerasan yang dijalankannya.
CHRISTO KOROHAMA – Larantuka, NTT
Bersambung: Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (03): Perjuangan Tanpa Kekerasan