Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (01): Nathuram Godse Membunuh Bapak Bangsa

NYALANYALI.COM, Legenda – “Sahabat dan saudaraku sekalian, cahaya itu telah pergi meninggalkan kehidupan ini dan kegelapan menutupi India. Saya sama sekali tidak tahu bagaimana mengatakan hal ini kepadamu sekalian. Pemimpin yang sama-sama kita cintai, Bapak yang selama ini kita kenal, bapak bangsa ini, telah pergi.”

Jawaharlal Nehru tidak dapat menyembuyikan kesedihannya ketika harus mengumumkan kematian Bapak Bangsa India itu. Dalam nada yang penuh duka mendalam, Nehru kemudian melanjutkan, “Mungkin, saya keliru karena mengatakan hal ini, namun, kita tidak akan pernah melihatnya lagi, seperti bertahun-tahun yang lalu. Kita tidak akan pernah datang dan meminta nasehatnya atau meminta penghiburannya, seperti yang sudah-sudah. Dan, ini adalah kabar buruk, tidak saja bagi saya namun juga bagi berjuta-juta penduduk negeri ini.”

BACA:

Soichiro Honda Sang Penakluk

India memang pantas berduka dengan kepergian  Mohandas Karamchand Gandhi, yang gigih berjuang melawan imperialisme Inggris. Ia berjuang tanpa kekerasan, namun tewas mengenaskan dengan cara yang selama ini dilawannya.

Peluru dari pistol di tangan Nathuram Godse mengantarkan Gandhi pergi untuk selamanya, sekaligus menjadi lonceng duka India. Godse, adalah salah seorang anggota organisasi sayap kanan Hindu. Sebuah ironi, karena kemerdekaan India tidak dapat dilepaskan dari peran Gandhi yang juga memegang kuat prinsip dan ajaran agama Hindu.

Gandhi adalah pejuang anti kekerasan. Pria kelahiran Gujarat 2 Oktober 1869, yang bernama Mohandas Karamchand Gandhi itu tumbuh dalam lingkungan keluarga yang feodal.

Sang ayah Karamchand Gandhi adalah perdana menteri di Pordabar, sebuah dareah di sebelah barat India. Pulitbai, ibunya, adalah seorang perempuan India yang memegang teguh prinsip agama Hindu. Keluarga mereka termasuk penganut Waisnawa, semacam aliran dalam agama Hindu yang mengutamakan pemujaan kepada Dewa Wisnu. 

Berada dalam lingkungan seperti itu membuat nilai-nilai agama Hindu tertanam kuat dalam diri pria vegetarian ini. Atas kesepakatan orang tuanya, Gandhi kemudian dijodohkan dengan Kasturba Makharji. Mereka kemudian menikah ketika Gandhi berusia 13 tahun. Dari pernikahan tersebut, Harilal, Manilal, Ramdas dan Devdas hadir menemani hari-hari mereka. 

CHRISTO KOROHAMA – Larantuka, NTT

Bersambung: Gandhi Sang Pemersatu (02): Belajar Dansa, Tak Menyentuh Alkohol dan Daging

Bagikan :

Advertisement