NYALANYALI.COM, Legenda – Anak lelaki berusia lima tahun yang mengidap sindrom asperger, kondisi mendekati autisme itu tengah duduk sendirian. Ia mengamati dengan pemuh perhatian sebuah kompas kantong yang baru saja diberikan oleh ayahnya. Setelah memperhatikan dengan seksama ia menemukan ada sesuatu di ruangan yang “kosong” beraksi terhadap jarum kompas tersebut.
Putera pasangan Hermann Einstein, seorang pedagang ranjang bulu dan Pauline ini selalu mengenang pengalaman tersebut. Ia tetap ingin mencari jawaban atas sesuatu yang menurutnya beraksi terhadap jarum kompas itu. Sifat dasarnya yang pemalu membuatnya cenderung berpikir sendiri terhadap fenomena yang ditemuinya itu.
BACA:
Albert Einstein Sang Jenius (01): Surat-surat Cinta Si Tokoh Abadi
Ketika mulai memasuki usia remaja, Einstein mengungkapkan apa yang dipikirkannya kepada dua orang pamannya. Pria yang pada 1939 menulis surat kepada F. D Roosevelt untuk pengembangan bom atom ini, disarankan untuk serius mempelajari matematika. “Matematika adalah ilmu yang diciptakan untuk orang-orang sepertimu,” kata pamannya ketika itu. Dan, pada usia 12 tahun Albert Einstein mulai membaca buku-buku sains dan mempelajari matematika.
Ketika ayahnya gagal dalam bisnis di tahun 1894, keluarga Einstein harus pindah dari Munich ke Pavia, Italia. Albert tidak dapat bersama orang tuanya karena ia harus menyelesaikan sekolahnya selama satu semester. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Aarau, Swiss. Ia kemudian menyelesaikan sekolah menengahnya di sana pada 1896.
Albert kemudian ke Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal ) di Zurich. Di perguruan tinggi bergengsi ini ia memperoleh gelar diploma pada tahun 1901. Di tempat ini pula ia melabuhkan hatinya pada Mileva Maric, teman kelasnya. Selain sebagai seorang sahabat hati, Mileva bagi Einstein muda adala seorang teman diskusinya. Pada perempuan Serbia itu ia mendiskusikan ketertarikannya pada ilmu pengetahuan. Hubungan keduanya yang sangat dekat membuat Mileva hamil dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Lieserl, pada Januari 1902. Bayi perempuan tersebut dianggap tidak legal karena pasangan muda ini belum menikah ketika itu.
CHRISTO KOROHAMA
dari berbagai sumber
Bersambung: Albert Einstein Sang Jenius (03)