Ekspresi God Bless dalam Riuh Blantika Musik Indonesia

NYALANYALI.COM, Legenda – God Bless menjadi tonggak musik Indonesia lain, khususnya genre rock. Ia muncul ketika blantika musik Indonesia sedang dipenuhi kreasi orisinal maupun coba coba. Kelemahan paling nyata grup-grup rock Indonesia yang mencoba menciptakan lagu rock berbahasa Indonesia.

Terutama, ketidakmampuan menaklukan bahasa Indonesia serta menjiwainya denganjiwa dan roh dari rock. God Bless-lah yang menunjukkan bahwa bahasa Indonesia bukan saja bisa “ditekuk menjadi bahasa rock, tapi juga ekpresidan penjiwaannya bisa dicapai, sekalian memamerkan caranya. Dan, jadilah ia sumberserta pembanding bagi grup-grup rock Indonesia sesudahnya.

BACA:
Jalan Panjang Koes Plus Menjadi Legenda Musik Indonesia

Ahmad Albar, salah satu pendiri God Bless, pernah belajar vokal di Belanda dan menjadi vokalis grup Clover Leaf. Ketika mendirikan God Bless, ia mengajak lead guitar CL, Ludwig Leemans,  basis local Dony Fatah, Soman Lubis (Peels) dan Fuad Hasan(Dieselina).

Ketika Soman dan Fuad meninggal dalam kecelakaan, dan Ludwig pulang ke Belanda, tiga saudara Nasution mantan anggota grupGipsy (Keenan, Debby, dan Oding) menggantikan line-up awal.

BACA:
Kreasi Artristik Lirik Musik Bimbo Melegenda

Walau dengan dua susunan anggota grup awal itu God Bless mulai menangguk sukses  dengan menjadi Super Grup Rock lokal nomor satu, namun kontribusinya pada musik rock Indonesia dimulai lewat line-up berikut: Ian Antono ,Teddy Sujaya ,Abadi Soesman, Donny Fatah, dan Ahmad Albar.

Tahun ini, God Bless telah berkarya 47 tahun lamanya. “Banyak kenangan yang kami alami dari tahun 1975. Kami pernah tampil sama Deep Purple (band rock masyhur asal Inggris). Ada juga suka dukanya seperti ketika kami di Jogja (Yogyakarta) pernah diserang di hotel, hancur, lalu digebukin,” ucap Ahmad Albar, yang telah berusia 74 tahun ini, mengenang perjalanan God Bless hingga ini hari.

PUNTO DEWO & URRY KARTOPATI

Bagikan :

Advertisement