Bagaimana Jika Jadi Aku

Dalam hening ku menatap langit
Dalam asa ku berharap cahaya bintang
Berharap ini semua hanya mimpi pahit
Desakan hati berharap kesedihan pun mengerat

Bagaikan petir menyambar jantungku
Hantaman kematianmu serentak menghentikan langkahku
Puing penyesalan tak dapat kuhambat
Jeritan hati tak bisa menepis

Separuh rasaku lenyap seketika
Berusaha berlari namun tak ada daya
Takdir kecelakaan itu menyapamu dalam kematianmu
Hanya tabir bayangmu di wajah kedua anak kita yang menyemangati ku

Ya Allah…
Mengapa Kau berikan ujianMu ini bertubi-tubi untukku
Belum juga aku lulus melewati ujianMu
Belum juga aku menyehatkan seutuhnya putri bungsuku
Namun kini ku harus melewati kepahitan ini sendiri tanpa suamiku

Ya Allah…
Bolehkah aku menjerit karena penyesalan
Bolehkah aku berlari karena tak sanggup dengan ujianMu
Tolong aku, bimbing aku untuk melewati semua ini dengan keikhlasan
Tolong aku, bimbing aku melewati semua ini dengan kasih sayangMu

Yah…
Aku tak tahu lagi harus bagaimana melangkahkan kakiku
Bayangmu selalu menyelinap di setiap langkahku
Tak akan ada lagi canda tawa kita bersama
Tak akan ada lagi muara kasihmu yang selalu menyapa

Yah…
Andai saja kutahu pamitanmu itu untuk yang terakhir
Aku tak akan membiarkanmu pergi dariku
Andai saja kutahu pergimu yang tanpa pesan dan pelukan yang seperti biasa kau lakukan itu pertanda takdirmu yang terakhir
Aku tak akan membiarkan takdir itu menggiringmu

Dulu kita selalu merajut mimpi bersama
Dulu kita selalu menepis luka bersama
Tapi takdir membawamu pergi lebih dahulu untuk selamanya
Kini hanya khayalan berurai air mata yang kurasa

Bagaimana jika jadi aku…
Takdir pahit ini harus terpaksa kutelan
Tangisanku pun tak dapat mengembalikanmu lagi
Kegelapan hati ini tak dapat mencerna kegelisahan
Rindu ini pun tak dapat menembus dimensi ragamu lagi

Bagaimana jika jadi aku…
Engkau tinggalkan banyak kenangan
Engkau tinggalkan sejuta mimpi
Kini ku harus tertatih melangkah sendiri membesarkan kedua anak kita
Kini ku harus tegar merambat sendiri mewujudkan impian kita hanya bersama kedua buah hati kita

Aku sadar semua tak ada yang abadi di dunia ini
Namun bukan berarti semua akan hilang secara abadi
Kenangan cinta kita akan selalu hidup dalam jiwaku
Kini hanya doa yang bisa kupanjatkan berharap surga tempat keabadianmu

Akan selalu kusimpan rindu ini
Akan selalu kusimpan cinta kita dihati ini
Akan terus kurajut sendiri cinta kita dalam mimpi
Hingga kita dipertemukan lagi bersama di surgaNya nanti

Kisah seorang istri yang ditinggal suaminya karena meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipali Cirebon

DWI KARTIKA SARI

Bagikan :

Advertisement