Marisza Cardoba: Saya Orang Dengan Autoimun, Bangkit dari Koma

NYALANYALI.COM – Autoimun, nama penyakit ini masih belum familier dan menjadi perhatian masyarakat. Baru, ketika artis Ashanty mengatakan dirinya sakit autoimun, maka publik mencari tahu, apa autoimun itu?

“Autoimun merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh  yang tidak dapat mengenali lawan dan kawan, turut menyerang bagian tubuh penderitanya sehingga terjadi keluhan kesehatan yang bersifat kronis,” kata Marisza Cardoba, pendiri Marisza Cardoba Foundation (MCF) yang juga penyintas autoimun ini.

Penggemar music klasik dan jazz ini menceritakan awal beridirinya MCF itu. Dimulai ketika Prof Dr dr Aru W. Sudoyo SpPD, KHOM memberikan dukungan kepadanya, yang baru saja bangkit dari koma, tepatnya pada 9-12 Mei 2012.

“Ini untuk hidup lebih Bahagia, dengan berbagi kepada orang-orang yang mengalami latar belakang yang sama dengan saya menderita autoimun,” kata Yuta, begitu Marisza Cardoba akrab disapa. Beberapa bulan kemudian MCF berdiri di Tebet, Jakarta Selatan.

“Ketika itu, kesadaran masyarakat tentang autoimun belum terbangun, juga belum ada lembaga yang gencar mengedukasi masyarakat tentang autoimun. Hingga akhirnya kehadiran MCF mendorong lahirnya kolaborasi dengan berbagai elemen yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” kata perempuan kelahiran bandung, 17 Desember 1982 ini.

Ia pun mengatakan alasan MCF didirikan untuk memberikan dukungan kepada Orang Dengan Autoimun (ODAI) Indonesia dan mengedukasi masyarakat berpola hidup sehat. MCF saat ini sudah beranggota hampir 15.000 orang. Dan, terus mendorong terbangunnya kesadaran dan memotivasi penerapan Lima Dasar Hidup Sehat (LDHS) keluarga Indonesia.

Inspirator Nasional Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI itu menceritakan berbagai hal tentang autoimun kepada Urry Kartopati dari NyalaNyali.com. Berikut petikannya:


Bagaimana ceritanya Anda menjadi penyintas autoimun?
Saya memang Orang Dengan Autoimun (ODAI). Pengobatan diberikan di awal dengan target mencapai remisi, kondisi dimana gejala autoimun terkontrol dan tidak muncul, obat sudah tidak dikonsumsi lagi . Untuk mencapai remisi perlu kerja sama antara pasien dengan dokter yang merawat, yakni pengobatan yang diberikan dokter harus selaras dengan kedisiplinan pasien menerapkan pola hidup sehat.

Sejak didiagnosa autoimun pada 1986 hingga 2012, saya tidak pernah paham pola hidup sehat seperti apa yang harus diterapkan, sehingga tidak pernah ada perkembangan pada kasus autoimun yang saya alami.

Dengan pengobatan yang dijalani pada waktu itu , saya tetap sering kambuh dan masuk rumah sakit 6-7 kali dalam setahun. Bangkit dari koma, saya benar-benar menggali dari berbagai pakar di MCF, bagaimana menaklukkan autoimun melalui pengobatan medis yang diiringi pola hidup sehat.

Lantas?
Akhirnya remisi bisa dicapai dalam kurun waktu tujuh bulan saja, dan hingga saat ini meski autoimun, saya sudah tidak konsumsi obat-obatan lagi dan hidup sangat produktif dengan gejala autoimun sangat terkontrol.

Begitu juga teman-teman ODAI yang melakukan hal yang sama dengan saya, perkembangan kesehatannya sangat baik. Oleh karena itu, melalui MCF saya senantiasa berupaya membangun kesadaran berpola hidup sehat kepada masyarakat secara luas, khususnya  ODAI.

Apakah autoimun  ini menakutkan dan bisa seberapa parah pasiennya?
Tidak menakutkan, hanya perlu diwaspadai. Jika tidak ditangani dengan baik dan tidak menerapkan pola hidup sehat sejak dini dapat berakibat fatal seperti kelumpuhan, bahkan hingga ancaman kematian seperti yang pernah saya alami, karena ini saya pernah koma.

Autoimun belum dapat disembuhkan. Namun ODAI bisa hidup normal  dengan penerapan pola hidup sehat menyeluruh .Target pengobatan adalah mencapai remisi.

Apa sih penyebab autoimun?
Belum diketahui pasti penyebab autoimun, tapi dapat dipengaruhi oleh genetika, namun lebih besar dipengaruhi faktor lingkungan dan gaya hidup.

Apakah jumlah penderita autoimun di Indonesia demikian banyak?
Semakin banyak. Menegakkan diagnosa autoimun tidak mudah karena gejalanya seringkali mirip dengan penyakit lainnya.

Apakah MCF khusus mengenai edukasi autoimun saja?
Edukasi dan pemberdayaan ODAI. Edukasi melalui seminar, webinar, menerbitkan buku panduan , pendampingan psikologis, pemberdayaan penyintas. Juga bermitra dengan berbagai lembaga seperti laboratorium dan lembaga kesehatan lainnya untuk memberikan harga khusus. Selain itu juga membangun portal informasi autoimun AUTOIMUN ID yang dapat diakses di YouTube, Instagram, google apps Android.

Bagaimana menurut Anda upaya pemerintah menangani autoimun ini?
Masih perlu ditingkatkan.

Siapakah orang yang memberikan  perubahan dalam diri Anda? Prof Dr dr Aru W. Sudoyo SpPD, KHOM, yang mengajarkan arti hidup, serta mengarahkan hidup saya menjadi jauh lebih bermakna dengan berbagi kepada sesama.Saat memiliki waktu luang, apa yang Anda lakukan ?
Menulis, masak, bermain piano, menyanyi, yoga.

Bagikan :

Advertisement