Edwin Manansang: Saya Ingin Tidur di Pangkuan Ibu

NYALANYALI.COM –  Senin 12 Desember 2005, menjadi saat duka paling mendalam yang dirasakan Edwin Rizal Manansang dalam hidupnya. Ana Jacoba Manansang, ibu tercinta ,meninggal di usia 71 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Personel Trio Libels itu tak menyangka itu hari kepergian selamanya sang mama. “Kami berpikir itu cuma masuk angin biasa atau kembung,” katanya, saat itu. Ibunda didiagnosa sakit lever. Edwin mengatakan bahwa ibunya tergolong orang tua yang tak mau memaksakan keinginannnya. “Kalau anaknya merasa bahagia, dia juga akan merasa bahagia. Yang penting, saya tidak pernah mengecewakan dia,” ujarnya. “Saya sedih sekali apalagi belum bisa memenuhi permintaan mama, sampai akhirnya mama meninggal,” kata dia, penuh duka.

Edwin Manansang telah banyak menorehkan prestasi, baik dalam bidang seni, baik sebagai personel Trio Libels, host di berbagai acara televisi, hingga kariernya saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Digital di Kemenko Perekonomian. “Dulu, ayah sangat ingin saya menjadi dokter,tapi saya sekarang telah menjadi doktor,” kata Edwin yang menyelesaiakan S2 di University of Illinois, kemudian meraih doktor di Universitas Indonesia ini.

Foto Dok. Pribadi


Dan, di Hari Ibu ini, Edwin mebagikan kenangannya tentang ibunda. “Ibu buat saya sebagai sumber kekuatan dan cinta,” katanya, yang merasa begitu sangat dekat dengan mamanya.

Ia pun menceritakan momen bersama ibunya yang terus ingin ia lakukan sampai saat ini. “Tidur di pangkuannya. Dan saya selalu ingat kata-katanya, ‘jangan lupa berdoa’,” ujarnya. “Ibu adalah segalanya buat saya.”

Dan, hal yang ingin dilakukan jika ibu masih ada, Edwin Manansang menjawab singkat, “Saya ingin mencium tangannya.”

URRY KARTOPATI

Bagikan :

Advertisement