Dari Kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka keliling Sulawesi

NYALANYALI.COM – Kesempatan baik tidak datang dua kali. Prinsip ini layak disematkan pada keberuntungan yang dialami oleh Isnaini Lathifah Fajriatun. Gadis yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unes) semester empat ini bisa keliling di beberapa daerah di Sulawesi melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diselenggarakan oleh kampusnya.

Awalnya ia bingung memilih lokasi tujuan karena memang ini adalah pengalaman pertama baginya, disamping tak boleh asal memilih namun ada kriteria dan persyaratan yang memang harus dipenuhi. Diantara persyaratan tersebut, Isna harus memilih lokasi diluar pulau Jawa. Berkat saran dari ibunya, Dwi Lestari, Isna akhirnya memutuskan Universitas Negeri Makassar sebagai lokasi tujuan untuk kegiatan PMM ini.

Sungguh tak terbayangkan dalam benak gadis kelahiran Bantul 16 Desember 2003 ini, ternyata kegiatan PMM ini juga sekaligus menjadi jalan pertemuannya dengan sanak kerabat yang tinggal di Sulawesi dan sudah hampir belasan tahun tak berjumpa. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Begitulah.

Kegiatan PMM yang relatif cukup padat menjadikan Isna merasa bertambah wawasan dan pengetahuan juga pengalaman. Bagaimana tidak, hal- hal yang sebelumnya tak ia ketahui ia peroleh dengan mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung selama satu semester  ini. Kegiatan Student on Sandeq, salah satunya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XVIII Padewakkang ini dipusatkan di Majene, Sulawesi Barat pada 21 sampai 24 April 2024.

Student on Sandeq adalah kegiatan mengenalkan sejarah, budaya dan teknik penggunaan perahu sandeq atau kebaharian secara umum kepada generasi muda baik siswa sekolah (SMA/SMK/MA) maupun mahasiswa berbasis praktik di lapangan.

Pewarisan ilmu pelayaran dan yang berkaitan dengannya terjadi secara alami pada masyarakat pelaut. Belum ada upaya sistematis untuk mengajarkan keterampilan berlayar pada anak-anak dan remaja. Sebagai warisan nasional, domain utama sandeq adalah keterampilan dan kerajinan tradisional.

Tapi Sandeq juga bisa mencakup domain lain yaitu tradisi dan ekspresi, lisan, seni pertunjukan, ritual dan perayaan, kosmologi dan kearifan lokal.

Sandeq adalah pintu gerbang mempelajari sejarah dan budaya bahari masa silam, hari ini dan masa depan dalam skala yang lebih luas karena dalam budaya bahari bukan hanya sekadar perahu dan berlayar saja, namun dibalik itu terdapat warisan ilmu dan dan karakter yang dapat digunakan pada masa kini dan mendatang.

Meski lebaran tahun ini Isna tak bisa berkumpul dengan kedua orang tua serta kakak dan adiknya di Yogya, namun setidaknya berlebaran di kediaman drg Fairus Zuraida Eva, salah seorang dosen Universitas Muslim Makassar yang berada di Jeneponto Sulawesi bisa mengobati sedikit kerinduannya.

Fauzah Romadhon Khomsah

Bagikan :

Advertisement