NYALANYALI.COM, Legenda – Ribuan orang berdemontrasi di Champaran. Demonstrasi dan aksi pemogokan dilakukan oleh para petani yang merasa tertindas dengan kebijakan pajak yang tinggi dari Pemerintah Inggris. Kebijakan ini sangat memberatkan petani yang memang telah hidup dalam kemiskinan di tengah musibah kelaparan yang menimpa India ketika itu.
Aksi protes dan pemogokan yang bergelombang membuat pemerintah Inggris tak punya banyak pilihan, selain mengabulkan tuntutan mereka. Pihak Inggris akhirnya sepakat untuk membatalkan keputusan tentang penarikan pajak dari petani. Keputusan pemerintah Inggris tersebut disambut gembira oleh para petani di Champaran dan mengeluk-elukan otak dibalik aksi tersebut, Mahatma Gandhi.
BACA:
Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (01): Nathuram Godse Membunuh Bapak Bangsa
Keberhasilan perjuangan tanpa kekerasan di Champaran itulah yang kemudian menginspirasi perjuangan di seluruh India untuk melawan imperialisme Inggris. Dan, Gandhi muncul sebagai tokoh sentral pemimpin perlawanan tanpa senjata itu. Ia menjadi tempat bertanya, tempat meminta nasehat. Ia kemudian dipanggil Bapu, yang berarti ayah.
Pria yang selama 21 tahun berjuang di Afrika Selatan itu tak pernah ragu sedikit pun dengan keyakinannya pada gerakan anti kekerasan yang diusungnya uantuk melawan kolonialisme. Dan, ia tak pernah ragu pada perjuangannya.
BACA:
Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (02): Belajar Dansa, Tak Menyentuh Alkohol dan Daging
Gerakan anti kekerasan yang disebutnya Satyagraha berdiri di atas tiga prinsip utama, Satya yang berarti kebenaran, Ahimsa atau anti kekerasan dan Tapasya yang berarti puasa.
Tanpa lelah, Gandhi menyerukan hal ini. Ketika muncul pertikaian ia akan berpuasa untuk memengaruhi pihak lain agar bertindak tanpa kekerasan.
CHRISTO KOROHAMA – Larantuka, NTT
Bersambung: Mahatma Gandhi Sang Pemersatu (04): Sebuah Keagungan Jiwa