Jalan-jalan ke Bath, Inggris (01): Secuil Romawi di Negeri Mr. Bean

NYALANYALI.COM, Perjalanan – Menemukan nuansa Romawi di Inggris? Mungkin saja. Semua itu akan Anda dapatkan jika mengunjungi Bath, sebuah kota kecil di sebelah barat Inggris. Suasana imperium Romawi begitu membekas di tempat ini. Arsitektur Romawi tampak mendominasi, pilar-pilar besar yang megah juga patung-patung nan anggun masih berdiri tegak. Salah satu peninggalan uniknya adalah sumber mata air panas yang terdapat di tengah kota.

Letaknya tak terlampau jauh dari London. Dengan mobil atau bis,hanya butuh waktu dua jam perjalanan. Jika tak ingin buang waktu, bisa naik kereta api antarkota dari Peddington Station sampai Bath Station, yang dapat ditempuh hanya satu jam perjalanan. Pilihan lain bisa dengan kapal laut (feri) atau pesawat udara, tapi sayangnya tak dapat langsung mencapai Bath –karena tak ada pelabuhan laut maupun udara disana–, jadi harus singgah di kota Bristol dan melanjutkan perjalanan darat sejauh 15 mil. Hmmm lumayan repot.

Keseharian kota ini boleh dibilang amat jauh dari hiruk-pikuk. Letaknya yang agak terpencil membuat suasana kehidupan di sini tenang dan nyaman. Namun di musim panas, suasana kota akan berubah menghangat dan sedikit padat dengan kehadiran wisatawan dari berbagai negara. Meski begitu, kebersihan kota tetap terjaga.

Bath Sommerset – Dok. en.wikipedia.org

Menilik sejarahnya, Bath ditemukan oleh bangsa Romawi pada abad 18. Bangsa ini pula yang mencantumkan nama Bath dalam peta. Konon kota tua ini terbentuk dari salah satu lembah Sungai Avon. Bagi Bangsa Inggris, inilah peninggalan masa lalu yang paling menajubkan.Sumber airnya mampu menghasilkan 2.500 galon air panas dengan  temperature konstan 46,5 derajat Celcius. Itu sebabnya pada 1888 kota ini dinobatkan sebagai World Heritage City.

Dan,bicara Bath berarti bicara tentang pmandian air panas. Sumber air panas kota ini berasal dari palung di dasar lembah sungai Avon. Sumber air geothermal tepat muncul di tengah  kota. Air tersebut berasal dari hujan salju yang kemudian mengalir dan menyebar  melalui celah-celah gua dan batu-batu karbon. Agar dapat mncapai permukaan,maka digali mata air di tiga lokasi. Ketiga mata air ini berada di dalam area berdinding tinggi yang kemuadian dikenal kini dengan nama Roman Baths dan Bath Abbey. 

Sebagai tempat wisata, peninggalan masa Romawi ini terkesan agak angker. Maklum saja, beberapa bagian dari bangunannya sudah runtuh, warnanya agak pucat, dan di beberapa bagian tampak berlumut dan lapuk. Sementara  air pemandiannya sudah berwarna agak kehijauan. Tapi yang membuat bulu kuduk berdiri adalah serangkaian kutukan yang tertulis dalam papan-papan kecil  yang tersbar di berbagai tempat. Inilah yang saya rasakan ketika berjalan mengelilingi Roman Baths. 

Ada banyak hal yang tertulis dalam papan tersebut, namun intinya sama. Bagi mereka yang melakukan kejahatan disini, bisa menyebabkan kutukan tersebut berlaku.

Ketiga mata air yang bersejarah ini, masih bisa disaksikan hingga saat ini. Hanya tak bisa disentuh langsung. Yang pertama bernama Heatling, sumber air ini muncul dalam tangki batu pada awal abad 18, kini lokasinya berada di bawah Hot Bath Street.

Tak jauh dari situ ada Cross Bath yang letaknya di ruang terbuka. Di tengahnya terdapat kolam renang yang cukup besar bernama Greath Baths. Sumber air panas ini bisa disaksikan tanpa harus masuk ke Romans Baths, cukup dari jalan raya,k arena hanya dibatasi pilar-pilar setinggi  setengah meter.

Sementara mata air yang utama terdapat di bagian timur, takjauh dari ruang pompa. Letaknya di dalam kamar mandi raja. Yang satu ini arusnya lebih deras dibanding yang lain. Tempat pemandian raja kini menjadi salah satu obyek yang menarik.

Di sini, biasanya pengunjung akan melemparkan uang logam sambil mnyebutkan keinginannya.Konon, jika bersungguh-sungguh, keinginan mereka yang mampu melempar koin tepat masuk ke dalam air akan terkabul.  Saya tak membuang kesempatan untuk ikutan mencoba, bahkan sampai dua kali, dan sayangnya keduanya gagal.

Di pusat kota, terdapat bangunan gereja dengan tampilan jendela yang cantik, Bath Abbey. Bangunan dari abad ke-7 ini  menampilkan arsitektur bergaya Gothic,  menariknya dindingnya terbuat dari bebatuan yang sangat indah yaitu yellow bath stone. Biasanya wisatawan akan menghabiskan waktu untuk menikmati suasana di sini, terutama bagi yang senang berfoto, ini adalah tempat yang sangat cocok untuk mendapatkan foto-foto menarik. 

URRY KARTOPATI

BACA:
Jalan-jalan ke Kampong Phluk Kamboja
Jalan-jalan ke Maastricht, Belanda
Jalan-jalan ke Raja Ampat
Jalan-jalan ke Los Angeles
Jalan-jalan ke Batu Cave, Malaysia

Bagikan :

Advertisement