Jalan-jalan ke Maastricht, Belanda (01): The Lovely City

NYALANYALI.COM, Perjalanan – Jika Anda kebetulan berkunjung ke Belanda tapi tak mampir ke Maastricht, itu artinya Anda merugi.Karena kota kecil yang letaknya di kaki bukit St. Pieter ini tak hanya terkenal karena keindahannya, tapi juga memiliki sejarah panjang bagi perkembangan negeri kincir angin.

Di  kota tertua kedua di Negeri Belanda ini sejarah Uni Eropa terbentuk. Dari sini pula indutsri Belanda lahir dan berkembang. Selain itu, kota ini pun berperan besar bagi perkembangan gereja pada akhir kekuasaan Romawi Kuno.

Keunikan Maastricht yang lain adalah statusnya sebagai kota cagar budaya karena dikota ini bertebaran warisan leluhur di berbagai sudut kawasan.Tercatat 1.450 gedung sejarah terdapat di kota ini, yang mengagumkan semuanya masih terawat dengan baik. Bahkan pemerintah setempat menerapkan peraturan agar pembangunan gedung baru tak mengusik keberadaan gedung tua yang ada.

The Provincial Council Building

Cara paling tepat untuk menikmati kota ini adalah dengan berjalan kaki.Waktu yang dibutuhkan untuk citywalk ini sekitar  1,5  hingga 2,5 jam, bisa dilakukan dengan kelompok besar (maksimum 30 orang) atau dengan kelompok kecil, minimum empat orang. Dengan cara ini kita dapat melihat sekaligus bangunan bersejarah, museum, dan pusat perbelanjaan.

Citywalk terbagi dalam kelompok, yaitu theme walk (menjelajahi Maastricht berdasarkan zamannya) ,ceramique walk (titik beratnya pada peninggalan zaman purba dan keanekaragaman keramik yang dimiliki kota ini), literary walk (melihat kota dari hasil karya para senimannya dari masa lalu hingga masa kini), dan kombinasi ketiganya. 

Kebetulan saya datang bersama keluarga, dan karena hanya ber empat, kami sepakat untuk melakukan perjalanan menyusuri Maastricht dengan memilih beberapa tempat yang penting saja. Itu sebabnya pilihan jatuh pada combination walk, antara lain mengunjungi dua gereja, kincir angin, tempat tinggal gubernur Spanyol yang berinterior indah, dan beberapa museum.

Memang. Gereja-gereja tua merupakan tempat yang wajib dikunjungi jika melancong ke Maastricht, karena hampir semua gereja di sini memiliki sejarah panjang dengan berbagai keunikannya. Dua yang terbesar dan paling populer adalah Gereja Protestan St. Jan (St.John’s) dan gereja Katolik St. Servaas (St. Servatius).

Onze Lieve Vrouwekerk

Dua bangunan megah yang berseberangan ini terletak di jantung Kota Maastricht. St. Jan merupakan gereja yang dibangun bergaya campuran Romawi dan Gothic. Itu sebabnya gereja yang dibangun pada abad ke-14 ini tidak memiliki jendela-jendela besar yang menjadi ciri khas bangunan bergaya Gothic.

Keunikannya yang lain di St. Jan, bagian tengah gerejanya nampak lengang, tanpa hiasan patung atau ukiran yang biasanya menjadi ciri bangunan gaya Gothic. Gereja ini pun tak memiliki pilar-pilar di bagian luarnya, Seluruh pilarnya terdapat di bagian dalam. Meski begitu, area yang digunakan untuk paduan suara dan menaranya yang dibangun pada abad ke-15 ini benar-benar mencirikan gaya Gothic.  

Konon, bagian menaranya merupakan salah satu kembaran dari sebuah katedral yang berada di Utrecht. Menara setinggi 70 meter yang didesain Jacob Herts ini tampak kokoh dan megah  ditambah lagi dengan kehadiran lukisan-lukisan dindingnya yang telah berusia ratusan tahun dan amat mempesona

Sementara gereja St. Servaas yang bergaya Romawi dibangun sekitar abad ke-10, menjadi satu-satunya gereja di Belanda yang dibangun di atas makam seorang santo, yaitu Santo Servatius. Uskup pertama Tongeren yang namanya diabadikan sebagai nama gereja ini meninggal tahun 384.

Bagian paling tua dari gereja yang dibangun sekitar tahun 1000 ini adalah basilikanya yang berbentuk seperti salib dan memiliki ruang bawah tanah. Di dalamnya antara lain berisi peninggalan keagamaan Bishop I asal Maastricht. Lukisan dinding dan aneka lukisan megah karya seniman masa itu menjadi bagian yang menarik dari tempat ini, juga sebuah peninggalan lain yaitu patung Charlemagne yang amat religius.

Di sisi bagian baratnya terdapat dua menara besar yang dibangun sekitar abad ke-12, dan di bagian ini pula terdapat Galeri Emperor dan Hall yang memiliki balkon yang menghadap ke bagian dalam gereja. Sementara itu, di bagian selatannya tergantung sebuah genta yang tebesar di seluruh Belanda  yang disebut Grameer (nenek) yang beratnya mencapai 7.000 kg, luar biasa.

URRY KARTOPATI

Bersambung: Jalan-jalan ke Maastricht (02)

BACA:

Jalan-jalan ke Raja Ampat

Jalan-jalan ke Los Angeles

Jalan-jalan ke Batu Cave, Malaysia

Bagikan :

Advertisement