Raja Siregar: Foto Fashion Akan Menjadi Arsip Sejarah Budaya

NYALANYALI.COMHasil tidak akan mengkhianati usaha. Setidaknya itu yang dirasakan Raja Tikho Fabriansyah Azhari Siregar atau orang mengenalnya Raja Siregar. Ia mengisahkan perjalanan hidupnya sehingga menjadi fotografer andal, khususnya di bidang fashion photography.

Pria kelahiran Mojokerto, 11 September 1986 ini menyebut  kedua orangtuanyalah yang paling berjasa sehingga ia menjadi seperti saat ini. “Kalau mereka tidak memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjual mobil saya demi membeli kamera profesional, mungkin saya tidak jadi seorang fotografer,” kata dia.

Dan, jadilah ia menekuni profesi yang ia sudah tertarik sejak SMA itu. Jika melihat Instagramnya maka model-model fotonyapun selebritas ternama mulai Wulan Guritno, Joe Taslim, Pevita Pearce dan lainnya.

Raja Siregar kepada Redaksi NyalaNyali.com mengungkapkan cerita perjalanan kariernya sebagai fotografer fashion, serta memberikan trik and tips menjadi fotografer fashion. Berikut kutipannya:

Sejak kapan tertarik dengan dunia fotografi?
Saya tertarik dengan dunia fotografi sejak lulus SMA. Sudah dari kecil saya suka segala bentuk seni visual mulai dari sketching, lukis, carving hingga saya belajar digital art lewat software Photoshop. Dan, saat SMA ketertarikan visual art saya berkembang ke fotografi.

Di bidang fotografi ini banyak yang bisa di explore dan pelajari untuk menciptakan sebuah visual atau menciptakan dunia surreal melalui medium foto, yang membuat saya tetap tertarik hingga saat ini.


Mulai kapan mengkhususkan diri kepada foto fashion?
Sejak saya mengawali karier profesional saya di majalah ELLE, di situ saya sering mengerjakan foto untuk artikel fashion, kemudian banyak designer dan brand melihat karya foto saya di majalah tersebut.

Hingga akhirnya menjalin kerja sama untuk mengerjakan kampanye brand fashion di Indonesia. Kebetulan fotografer fashion di Indonesia yang mengerti kebutuhan visual brand fashion cukup terbatas, sehingga saya memfokuskan diri saya di bidang fotografi fashion dan commercial.

Apakah kekhususan fotografi fashion di bandingkan fotografi lainnya?
Di fotografi fashion, kita membuat sebuah foto yang visualnya bukan hanya harus menjual apa yang dikenakan, tapi foto tersebut harus bisa menceritakan sebuah kejadian atau era, bahkan dunia whimsical atau surealis yang bercerita tentang implicit stories behind the collection. Foto fashion inipun nantinya akan menjadi archive sejarah budaya di mana kita nantinya akan bisa melihat kembali dan mempelajari sudut pandang manusia pada era tersebut.

Seberapa tinggi tingkat kesulitannya?
Tingkat kesulitan secara teknis mungkin akan berbeda untuk satu visual dengan visual lainnya. Menurut saya yang sulit lebih kepada pembuatan konsep awal serta pre-production karena membutuhkan pemikiran yang kompleks di sisi penyisipan cerita, bagaimana produk yang dikenakan harus menonjol, pencahayaan, lokasi, model yang cocok, set builder, make up, styling, dan lainnya.

Fotografer fashion bergantung pula dengan model, bagaimana membuat chemistry dengan model?
Untuk menciptakan chemistry dengan model cukup dengan mengobrol tentang konsep apa yang ingin di achieve dalam pemotretan tersebut, sehingga nanti tidak terlalu mengarahkan gaya saat mulai foto dan fotonya pun akan terlihat lebih natural nantinya.

Bagaimana menghindari bad mood dalam pemotretan?
Saat produksi berlangsung merupakan saat yang cukup krusial di mana sebuah kesalahan kecil bisa ber-impact significant terhadap hasilnya nanti. Ada baiknya untuk tidak meninggikan suara saat ada kesalahan, karena apabila suasana pemotretan terjaga ketenangannya, mood semua orang akan tetap baik dan hasilnya pun pasti akan baik.


Siapa model foto selebritas yang secara attitude sangat membantu proses pemotretan yang Anda lakukan?
Hampir semua yang pernah saya foto mengerti apa yang mereka lakukan di depan kamera. Tidak terlalu sulit untuk mengarahkan, hanya mungkin apabila ada model yang masih baru biasanya saya menunjukan beberapa referensi pose dari moodboard atau Internet agar dia lebih paham apa yang ingin kita achieve.


Apa yang harus disiapkan bagi fotografer fashion pemula, untuk menekuninya?
Cukup dengan sering-sering melihat referensi foto fashion dari majalah atau Internet. Ini mungkin terkesan sepele, tapi manusia tidak otomatis terlahir dengan selera visual yang baik, hanya referensi yang bisa memperkaya imajinasi dan secara tidak langsung menaikkan taste visual Anda.

Setelah itu tinggal sering-sering melakukan photoshoot, mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari atau pernah dilihat, observasi hasilnya dan melakukan photoshoot lagi hingga semakin paham dengan teknis fotografinya. Jangan lupa untuk mengunggah karya di website atau media sosial, karena kita nggak pernah tahu siapa yang akan melihat hasil karya kita dan mungkin akan berujung sebuah kerja sama.

Bagaimana melatih agar hasil foto fashion sempurna? Apakah perlu ikut kelas fotografi?
Satu-satunya cara hanya harus sering melakukan photoshoot, mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dari Internet dalam workshop, merealisasikan konsep dari referensi yang pernah dilihat, observasi hasilnya kemudian melakukan photoshoot lain lagi hingga semakin paham dengan teknis fotografinya. Kelas fotografi tidak akan berguna jika tidak sering melakukan sesi foto.

Apakah menjadi fotografer fashion sangat menjanjikan sebagai sebuah profesi dan secara finansial?
Semua yang benar-benar ditekuni pasti akan membuahkan hasil yang baik di sisi karier dan finansial.

Sekali melakukan pemotretan berapa orang tim yang terlibat? Apa saja dan tugas mereka?
Jumlah tim selalu bervariasi tergantung kebutuhan produksi dan sudah memiliki tugas masing-masing yang terlalu banyak untuk dijelaskan satu persatu.


Siapa tokoh panutan Anda?
Steven Meisel.

Mengapa?
Beliau bisa menciptakan berbagai macam konsep yang berbeda satu sama lainnya namun selalu berhasil ter-delivered dengan sangat baik.

BACA JUGA:

Masa Kecil Novel Baswedan (04): Kejujuran yang Ditanamkan Mamah dan Abah

Pengamat Perbatasan Fauzan: Saya Pernah Diteror!

Rally Marina: Keinginanku Seperti Gunung Berapi, Tapi…

Tags:

Bagikan :

Advertisement