NYALANYALI.COM, Perjalanan – Inilah perjalanan saya ke negeri para dewa dan dewi Olympia. Negeri yang sudah lama saya impi-impikan untuk dikunjungi. Begitu kaki menginjak bandara, rasanya tak sabar untuk menjelajahi monumen-monumen kebudayaan dari peradaban Helena kuno yang tersebar di sini, di Athena yang berarti dewi pelindung. Kota ini, luasnya 467 km per segi dan menjadi ibukota Yunani pada 1834.
Konon daerah ini telah dihuni sejak 3000 SM, pada zaman Batu Baru. Kota ini berada di sebuah lembah yang berporos ke arah Timur Laut-Barat Daya, panjangnya 22 km dengan lebar 11 km. Di tengah lembah ini bermunculan beberapa bukit, termasuk Acropolis yang amat masyhur itu (tingginya 156 m-red).
![jalan-jalan ke yunani](https://nyalanyali.com/wp-content/uploads/2020/12/ragam-uk-yunani-1-1024x768.jpg)
Hari masih pagi ketika saya sampai di Athena. Udara benar-benar bersahabat, meski agak sedikit berkabut. Sebenarnya badan masih terasa lelah setelah berjam-jam dalam penerbangan, namun semua seperti hilang setelah menghirup udara Athena. Minibus langsung membawa saya mengunjungi beberapa tempat.
Banyak obyek wisata yang dapat dilihat di kota ini, terutama Acropolis yang terletak di Monasraki. Acropolis adalah kebanggaan Yunani, meski kini kondisinya tak utuh lagi. Bangunan ini berdiri di tengah singkapan batu karang, begitu tingginya hingga seakan menggapai cakrawala. Di latar depannya terbentang lapangan hijau yang melebar menuruni bukit, di sanalah Istana Nasional dan taman-taman yang indah membentang.
Mendaki bukit menuju Acropolis menjadi pengalaman tersendiri buat saya. Pemandangan indah di sekelilingnya membuat saya harus sering berhenti dan berdecak kagum. Sebuah pemandangan menarik dari teater Herodes Atticus menyita perhatian saya. Pertunjukkan di udara terbuka di musim panas sering diadakan di tempat ini, bangunan beratap yang nyaris bundar ini merupakan teater Romawi yang kesohor di Athena.
![jalan-jalan yunani, athena](https://nyalanyali.com/wp-content/uploads/2020/12/ragam-uk-yunani-2.jpg)
Perjalanan menaiki bukit tersebut berarti harus pula melewati Propylaia sebuah bangunan bersayap yang dirancang oleh Mnesikles dengan lukisan dan hisan-hiasan yang indah. Jalan masuk ke Acropolis ini di bangun pada zaman klasik (450-330 SM), bersama-sama dengan tiga kuil penting lainnya, Parthenon, Erechtheum, dan Nike.
Dahulu, Acropolis berbentuk seperti istana. Namun gempa memporak-porandakannya. Bukit tinggi ini menurut beberapa ahli adalah sisa-sisa dari longsoran tanah yang padat di zaman pra sejarah. Pegunungan ini menjadi hunian pada periode neolithik, dan selama ribuan tahun digunakan juga sebagai tempat upacara. Upaya merestorasi Acropolis terbesar dimulai pada 1970, hingga kini pekerjaan tersebut masih dilaksanakan.
Sesampainya di atas bukit, makin terasa kemegahan Acropolis dengan pilar-pilarnya yang menjulang tinggi . Untuk beberapa saat saya hanya termenung. Dari sini pemandangan kota dapat terlihat, benar-benar indah, seperti berada di sebuah ketinggian yang dapat menyapu pandangan kemana saja.
![jalan-jalan yunani, athena](https://nyalanyali.com/wp-content/uploads/2020/12/ragam-uk-yunani-3-762x1024.jpg)
Konon tiap empat tahun sekali penduduk Athena merayakan pesta Panathenaia Besar di bulan Agustus, saat kelahiran Athena. Pada puncak acara sebuah arak-arakan akan menuju bukit Acropolis dan mempersembahkan sepotong pakaian yang disebut peplos kepada patung kayu Athena kuno di kuil Erechtheum, juga ada persembahan binatang peliharaan yang diselenggarakan di altar sebelah Timur kuil Parthenon. Perayaan ini merupakan peristiwa besar dalam kehidupan bangsa Athena. Bahkan kabarnya para pria diperbolehkan membawa senjata di jalan-jalan.
Setelah menikmati Acropolis, inilah waktu untuk berjalan-jalan ke kota..Mampir ke alun-alun Syntagma dan melihat beberapa obyek wisata lainnya. Satu diantaranya adalah museum National Archeological, yang berisi berbagai peninggalan masa lalu Romawi, berbagai artefak yang ditampilkan benar-benar indah.
Malam harinya kami diajak menikmati hidangan khas Yunani dan menonton tarian serta musik rakyat. Makanan khas berupa daging kambing panggang disajikan dengan saus tomat, bir yogurt, buah-buahan segar, juga bir lokal yang rasanya lumayan enak.
Bersambung: Jalan-jalan ke Athena, Yunani (02): Tiga Pulau, Banyak Cerita
BACA JUGA:
Jalan-jalan ke Kairo (02): Jelajah Piramida Bertemu Sphinx Lihat Firaun
Jalan-jalan ke Brugge Belgia
Jalan-jalan ke Khanty Mansiysk Rusia