Si Jago Galak Ketemu Batunya

NYALANYALI.COM, Kisah – Suatu ketika, Ayah berpapasan dengan Jago Galak. Hewan temperamental ini langsung menyerang Ayah.


Ayah kaget dan melindungi diri dengan menutup wajahnya dengan lengannya. Tapi, kakinya yang tidak terlindungi kena cucuk. Reflek, Ayah menendang. Jago Galak terpental, lalu balik lagi. Ayah memutuskan menghindari.


“Yo to. Keno to saiki. Rasakno. Dikon ngandangi wae kok wegah,” kata Ibu. Ayah hanya bersungut-sungut. Sepertinya, masih kaget dengan kejadian itu.


Tak berselang lama, kejadian yang sama terulang. Kali ini, Ayah langsung menghadapinya. Leher Jago Galak ditangkap, lalu ditenteng dimasukkan kandang. “Edan banget ya kamu. Ada apa dengan kamu kok kayak kesetanan?” bentak Ayah.


Ayah pikir setelah beberapa hari “dibui”, Jago Galak akan kapok dan kalem. Karena itu, Ayah mengeluarkannya lagi. Eehh…makin parah. Ibu menggerutu, “Ora iso obah iki. Mbok dikandang wae to”.


Namun, Ayah berpikir lain dan pemikiran Ayah disesali Ibu dan anak-anaknya. Ayah ternyata memutuskan untuk mematikan Jago Galak. “Dia sudah tidak terkendali,” begitu Ayah beralasan.

Marbot Masjid Al-Hikmah yang berada di depan rumah Eyah dimintai tolong. Dengan Bismillah dan doa-doa yang lain, leher Jago Galak pun disembelih.

Awalnya, saya tidak paham. Jadi, santuy saja melihat proses penyembelihan di mana Ayah memegang badan Jago Galak dengan dua tangannya dan satu tangan marbot memegang kepalanya, sementara tangan yang lain memegang pisau yang sangat tajam.


Ketika darah menetes dan Jago Galak menggelepar, saya kabur mencari Ibu. Bersembunyi di dadanya dan menangis. “Kok dipateni, Bu?” Ibu menghela napas berat, ” Ayahmu kui to dikandhani kok ora nggugu”.


Jago Galak mati.


Tidak seorang pun yang mau memakannya. Akhirnya, bangkai Jago Galak dibawa marbot. Dan, Ayah hanya bisa termangu 

30 April 2021

RUSSANTI LUBIS

BACA:
Si Jago Galak

Si Jago Galak Mendapat Lawan Tanding Baru

Bagikan :

Advertisement