Legenda Anak Band: Deep Purple

NYALANYALI.COM, Musik – Lain Bee Gees, lain pula Deep Purple. Ahmad Albar, vokalis God Bless, band pendamping Deep Purple saat pentas di Jakarta harus menelan kekecewaannya. Ia gagal membujuk awak tatasuara band dunia itu untuk meminjamkan beberapa peralatan tambahan kala God Bless naik panggung sebagai pembuka konser Deep Purple di Stadion  Senayan, Jakarta, pada 1975.

Dalam lawatannya ke Jakarta itu, dua roadies Deep Purple meninggal, jatuh dari tingkat atas hotel tempat mereka menginap, konon karena terlibat perkelahian dalam keadaan mabuk. Diluar peristiwa itu, Deep Purple, menciptakan sensasi lain ketika ribuan remaja Asia Tenggara bahkan dari Hongkong dan Jepang, bergabung dengan penonton lokal, menyambut histeris pertunjukan mereka.

BACA:
Legenda Anak Bang: Bee Gees

Deep Purple dikenal sebagai grup Heavy-Rock yang sering meng-cover version-kan lagu- lagu pop  yang menjadi hit, serta eksprimenmereka dalam pencampuran genre antara klasik dan rock(pengaruh sosok John Lord). Oktober 2005, Deep Purple meluncurkan album ke-18 Rapture of The Deep sepanjang 37 tahun keberadaannya di dunia musik.

Dalam sejarah rock menurut Classic Text Book of Heavy Rock, Deep Purple termasuk grup hard-rock  dengan penjualan terbanyak dalam sejarah rock di album Deep Purple In Rock (1970 ), yang juga selalu dianggap sebagai panduan dasar  permainan semua grup heavy metal sesudahnya. Bahkan pada 1975, Deep Purple masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai band  “paling keras” sedunia.

Deep Purple mulai membangun legenda ketika Evans diganti Ian Gillian, lalu Simper digantikan Roger Glover. Duet vokal Gillian dan melodi Blackmore, serta latar belakang dan selipan nada keyboard Lord jadi trade mark mereka. Pada puncak kejayaannya, Glover dan Gillian  malah keluar karena pertengkaran dengan Blackmore. Gillian sempat menjadi vokalis Black Sabath (Desember 1982 sampai Februari 1984), sedangkan Glover sukses sebagai produser grup Nazarethdan Status Quo. Pengganti Gillian adalah Graham Bonnet (yang kelak sukses diluar Deep Purple lewat album  Difficult  to Cure (1981) dan Straight Between The Eyes (1983), keduanya diproduksi Roger Glover ).

Tambal sulam personil terjadi terus menerus di deep Purple.David Coverdale yang menggantikan Bonnet, memberi sentuhan soul dan blues pada musik Deep Purple, sementara Glen Hughes (eks Trapeze) menggantikan Glover dan berperan sebagai vokalis kedua. Blackmore keluar tahun 1975, digantikan Tomy Bolin

(album Come Taste The  Band) yang meninggal Desember 1976. Rentang 1976 sampai 1984, Deep Purple sempat vakum, para personilnya membuat band sendiri. Coverdale, mendirikan Whitesnake, yang sukses dan menjadi salah satu tonggak rock, sedangkan Blackmore dengan Rainbow, serta vokalisRonnie James Diodan  Cozy Powell, berhasil dengan delapan album mereka (1975-1983).

Lord, Ian Paice, dan Tony Ashton menelurkan Malice in The Wonderland (1977), dan Hughes kembali ke grup lamanya, Trapeze dari Birmingham, serta sempat bergabung dengan Black Sabath (1985-1986).

Pada 1984, terjadi reuni. Lord, Paice,Gillian,Glover dan Blackmore mengabulkan harapan penggemarnya, bermain bersama dan menerbitkan album Perfect Stranger (Mercury, 1984) serta House of Blue Light, 1987 dan Nobody Perfect, yang keduanya  di produksi, Roger Glover. Joe Lynn Turner menggantikan Gillian (Juni 1989 sampai 1991)  Ketika Blacmore mundur, Steve More (Kansas) menggantikanya (1994 sampai kini). Saat Lord pun keluar, digantikan Don Airey(Black Sabath, Rainbow, Ozzy Osbourne, Jethro Tull, Colleseum II ) dari Maret 2002 hingga sekarang.

Duet  Gillian-Morse, Gillian Airey atau Morse- Airey kembali mengulang cap lama mereka yang fenomenal itu. Sementara itu, gitaris ternama Joe Satriani, pernah bergabung ( 1993-1994) untuk keperluan tur, juga gitaris Randy California untuk sebuah show di Quebec, Kanada, 6 april 1972.

Selain Bee Gees, Deep Purple telah menjadi tonggak dan menjadi inspirator untuk band-band setelah masa mereka meraja.

PUNTO DEWO

Bagikan :

Advertisement