NYALANYALI.COM, Kisah – Tahun ajaran 2020/2021 sudah dipenghujung. Tak lama lagi orangtua mulai disibukkan dengan urusan kenaikan kelas atau bahkan ada yang baru akan masuk sekolah. Sementara anak-anak mulai bermain dengan imaginasinya tentang teman baru yang mungkin akan dijumpainya nanti, atau guru kelas yang baru, seragam baru, suasana baru. Ah, semua serba baru.
Jingga Mentari Hijriyah, gadis kecil ini seharusnya sudah merasakan indahnya kebersamaan dengan semua yang serba baru tadi, sayangnya takdir berkata lain. Pandemi lebih dulu datang, aturan baru membuatnya belajar dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya. Mulai jaga jarak, pakai masker, hingga belajar yang mengharuskannya tetap berada di rumah. Meski kedua orangtuanya sibuk berkarir, beruntung, ia tinggal bersama orang-orang yang peduli dengan arti penting ilmu dan pendidikan.
Laila Khairunnisa, yang tak lain budhenya, adalah juga seorang kepala sekolah di Taman Kanak Kanak Bustanul Athfal Aisyiyah yang berada di lingkungan Karang Buaya Pagutan Lombok. Selain itu, Tris Murkisti, eyangnya dan Fitratunnisa, budenya yang lain adalah juga pegiat sosial yang aktif di yayasan JILFIMUZAIQ, sebuah yayasan nirlaba yang berupaya ikut memajukan kualitas wawasan dan meningkatkan integritas masyarakat.
Jadilah, Jingga, tetap berpacu memburu ilmu dan pengetahuan. Jadwalnya cukup padat lebih-lebih tipikalnya yang begitu aktif tak suka berdiam diri. Dari waktu ke waktu ada saja aktivitas yang dilakukannya,mulai dari ruang tamu hingga dapur difungsikan sebagai ruang belajar baginya.
Di dapur, ia belajar mengenal aneka buah dan sayuran yang tersedia di kulkas, selain itu ia juga belajar mengenal bumbu dan rempah-rempah sebagai bagian dari kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini.
Di kamar tidur ia belajar disiplin merapikan kamar, menghafal bacaan doa akan berangkat dan bangun tidur, adab tidur, dan lainnya. Begitulah. Ada berapa banyak anak seberuntung Jingga? Entahlah.
FAUZAH ROMADHON KHOMSAH
Anggota Departemen Pendidikan di PPNA