Nginap di Musala

NYALANYALI.COM, Kisah – Pengalaman yang sangat menarik bagiku, di Desa Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur tentang menginap di musala kecil milik warga tempatku tinggal.

Begini kisahnya:

Sejak saya dijemput dari titik kumpul, dan kemudian dibawa ke Pal 4. Ini sebutan untuk tempat ini. Setiba di sana sudah malam, pukul 21.30. Ketika datang, beberapa warga langsung kumpul. Saya memperkenalkan diri dan tentu tidak lupa mengatakan bahwa saya seorang pendeta. Mereka tersenyum dan kami berbincang-bincang di teras musala kecil, sampai pukul 01:00, dini hari. Berbincang banyak hal tentang tradisi, agama, pertanian, dan yang terutama tentang  perjuangan konflik agraria mereka. Saya mendapat banyak pelajaran dari kisah mereka.

Akhirnya saya mengalah untuk lebih dulu istirahat. Saya dipersilakan menginap di musala itu. Wow,  sangat menarik. Tambah menarik, karena mereka menjagai sepanjang saya tidur. Mereka berkumpul di teras bercakap-cakap, ada yang sambil tiduran, ada yang asik menonton via HP dan lain-lain tingkahnya. Pokoknya, mereka berjaga sampai subuh baru kembali ke rumah masing-masing. Luar biasa keramahan dan kehangatan mereka.

Foto-foto Dok. Palti Hatoguan Panjaitan

Saya tidur pulas. Nyenyak tidur di rumah Tuhan (musala) itu. Pagi pukul 04:30, langit tak lagi gelap. Mulai terang. Badanku terkejut, karena matahari sudah menampakkan dirinya. Namun, mata masih menahan kantuk. Kukucek mata. Kuperhatikan jam, akhirnya kupilih lagi tidur. Baru kemudian pukul 06.00 saya bangun dan mandi.

Begitulah kisahnya, aku seorang pendeta mengingap di sebuah musala kecil di sebuah desa di Banyuwangi, sana.

PALTI HATOGUAN PANJAITAN
Buku #sayabelajarhidup ke-11 Nusantara berkisah (02): Orang-orang Sakti (2019)

Bagikan :

Advertisement