NYALANYALI.COM, Perjalanan – Pesawat yang saya tumpangi mendarat sebelum tengah hari di San Francisco International Airport, Amerika Serikat. Mengunjungi kota ini menjelang musim panas, benar-benar sebuah perjalanan yang mengasyikkan. Udara yang sejuk dengan angin sepoi-sepoi membuat kaki menjadi lebih ringan melangkah, ke mana pun menuju.
Setelah menaruh koper di hotel, saya langsung bergegas ke Fisherman’s Warf, dermaga yang amat popular dengan berbagai jenis makanan khas laut yang segar. Mencicipi makanan laut di sini menjadi acara selanjutnya.
Restoran yang berada di sepanjang dermaga menyediakan masakan laut, dari ikan tuna, swordfish, kepiting, udang, tiram, cumi, dan sederet jenis lainnya. Saya memilih untuk makan salad, yang terdiri dari bayam, kepiting, telur, selada , tomat dengan Russian dressing. Sungguh paduan rasa yang luar biasa, ada rasa gurih, manis dan sedikit asam.
Setelah puas mengisi perut, waktunya jalan-jalan menikmati pemandangan. Banyak orang lalu-lalang menggenggam bungkusan kertas berbentuk kerucut. Saya pikir mereka makan kacang rebus atau sejenisnya, seperti yang biasa di kenal Indonesia.
Ternyata, mereka ngemil udang dan kepiting , jajanan yang biasa menemani perjalanan sepanjang dermaga. Kudapan khas iini disebut Walkway Cocktail. Saya pun tak mau ketinggalan, mencoba menikmatinya sembari jalan-jalan di dermaga, menikmati laut yang membentang.
Dok. en.wikipedia
Tak terasa waktu terus merambat. Setelah puas menikmati pemandangan laut yangi indah, saya lanjutkan perjalanan kali ini untuk cuci mata, melihat-lihat pusat perbelanjaan yang ada disini. Mobil yang saya tumpangi membawa ke Union Square.
Di wilayah ini berdiri rumah-rumah cantik bergaya Victorian, butik-butik, dan kafe-kafe unik. Inilah area perbelajaan berkelas, mau cari barang branded, elegan, dan yang khusus pun ada, yang menyediakan pakain bergaya klasik dan konservatif. Tapi untuk yang ingin bergaya dengan dana terbatas, ada juga beberapa department store disini dengan harga yang masih terjangkau.
Selepas cuci mata, saya habiskan sore di sebuah kafe mungil di area ini, menikmati secangkir coklat panas. Ketika pandangan menyapu sekeliling, beberapa pasangan muda-mudi terlihat asyik bercengkerama sembari berpelukan, sementara di sudut lainnya terlihat pasangan paruhbaya dengan anjing peliharaannya, terlihat riang dan mesra. Memang, San Francisco dikenal sebagai tempat yang menebarkan aura romantis.
Malamnya, saya menikmati makan malam di salah satu restoran Cina di kawasan Chinatown. Makanan yang dihidangkan cukup akrab untuk lidah saya, setelah seharian tak menyentuh nasi, menu kali ini menjadi penyemangat. Apalagi yang saya santap adalah nasi goreng. Nikmat.
Konon masyrakat dari etnis Cina merupakan penduduk terbesar di San Francisco. Tak heran bila berbagai hal berbau Cina bisa ditemui disni.
Dok. YouTube
Bicara soal sejarahnya, San Francisco ini semula dihuni nelayan Indian California. Pada abad ke-16, penjelajah Eropa pernah singgah sejenak di tempat ini, tapi ekspedisi daratan pimpinan Gaspar de Portola asal Spanyol yang berhasil menemukan Teluk San Francisco.
Berturut-turut orang Meksiko dan Spanyol mencoba menguasai daerah ini, hingga akhirnya pada 1848 ketika ditemukan emas dekat Coloma—berdatanganlah ribuan orang dari berbagai negeri untuk memburu harta karun.
Tepat tersebut jadi tumbuh tak terkendali berbaur tindakan kriminal dan pelanggaran hukum. Di abad ke-19 itulah San Francisco menjadi kota perdagangan, politik, dan budaya terbesar di daerah barat. Saat transcontinental railroad selesai pada 1869, masa depan wilayah ini pun makin cerah.
Populasi di kota ini memang mengejutkan. Beraneka suku bangsa hadir disini, Sejak perebutan lading emas, San Francisco memang begitu menarik bagi para pendatang. Uniknya, kehidupan dengan berbagai jenis manusia ini tetap menghadirkan ketenangan dan kenyamanan, juga bagi para pendatang sesaat seperti saya.
Selesai makan malam, saatnya menikmati San Francisco di malam hari. Sungguh sebuah pemandangan luar biasa ketika mobil yang saya tumpangi melintasi jalan-jalan kota San Francisco, berjalan di kawasan Russian Hill yang berisi bangunan-bangunan mewah dengan tebaran lampu-lampu yang megah, sungguh luar biasa.
Sebenarnya di sini ada begitu banyak bukit, jumlahnya mencapai 40, dan yang tertinggi adalah Telegraph Hill. Nah, dari sinilah pemandangan malam jadi telihat amat menakjubkan. San Francisco di malam hari memang indah tiada tara. Sayang malam makin larut, jadi tak bisa berlama-lama di sini. Saatnya kembali ke hotel, untuk beristirahat.
URRY KARTOPATI
BACA:
Jalan-jalan ke Bath, Inggris
Jalan-jalan ke Kampong Phluk Kamboja
Jalan-jalan ke Maastricht, Belanda
Jalan-jalan ke Raja Ampat
Jalan-jalan ke Los Angeles
Jalan-jalan ke Batu Cave, Malaysia