Angklung Jonggol

Angklung…

Kolintang….

Apa menariknya bagi anak-anak remaja perkotaan yang menggilai K-Pop.

Akibatnya mencari pemain angklung untuk mencapai satu formasi kecil saja bagai mencari jarum di tumpukan jerami.

Belum lagi harus berlatih dengan intensitas tinggi dan berkelompok…

Disaat mereka sudah terjangkiti penyakit “mager” alias males gerak karena dipersekusi gadget

Akh…

angklung jadi begitu mewah…

Dua minggu berselang angklung Jonggol nstrum bergoyang.

Pemainnya hanya tersisa sekitaran 10 anak, tetapi getarnya mampu menggedor-gedor pintu langit.

Ada tiga anak gadis di antaranya membentengi dengan nstrumen.

Gelung terpana..

Hanya dalam tempo 20 menitan sebuah lagu dapat dikuasainya.

Wow…

Mereka anak-anak usia remaja cerdas nstrum dan berkomitmen

Berangkat dari membangun kegembiraan hidup.

Bisa jadi ini karena di Jonggol, yang letaknya 40-an km dari Jakarta.

Di mana anak-anak remaja itu bersih dari gaya hidup orang-orang perkotaan.

Tapi, saat media sosial melalui lnternet sudah begitu menjajah kehidupan siapa saja.

Alasan itu terbantahkan dengan sendirinya.

Semoga angklung jonggol bisa menembus ribuan subcribe dan follower

dan menularkan kecintaannya terhadap nstrument Nusantara.

Bukan hanya sekedar retorika.


DIMAS BUDI SUSILO – Jakarta

BACA:
Ninih Niget: Nggak Mau Jadi Artis Lagi
Cucu Kebanggaan Nenek Salmah

Bagikan :

Advertisement