NYALANYALI.COM, Kesehatan – Begitulah kegemukan, yang kini sudah menjadi persoalan bagi masyarakat. Bukan hanya mengganggu para perempuan, tapi juga menjadi persoalan serius banyak lelaki. Dampaknya pada penampilan fisik maupun kesehatan. Hal ini yang dirasakan komedian dan juga presenter Djody. Pemilik berat badan 71 kg ini mencoba untuk sit up setiap pagi untuk membantu mengurangi timbunan lemak ditubuhnya.
“Belum rutin, kadang masih malas-malasan. Tapi saya tahu, kelebihan lemak tubuh itu tidak baik bagi kesehatan,” ujar lelaki yang mahir mentato ini. Bukan Djody tak pernah berupaya. Ia pernah bergabung di klub kebugaran. Meskipun memang faktor mood yang mendorong presenter kocak ini untuk jarang berkunjung ke sana.
Djody pun mendengar bila belakangan tak sedikit orang (pria dan wanita) melakukan sedot lemak untuk penampilannya. Istilah liposuction pun sudah akrab ditelinganya. Teknologi pembuang lemak cara instan ini diakui Djody cukup menarik perhatiannya untuk mencoba. “ Tapi mahal ya?” katanya, sembari tertawa. Ia mengaku belum paham efek samping yang mungkin ada dari proses “menguras” lemak tubuh ini.
Liposuction lahir dari kebutuhan penderita obesitas yang ingin mengurangi lemak dengan cara instan. Liposuction pertama kali diperkenalkan oleh seorang ginekolog asal Italia, Dr. Giorgio Fischer ini menjadi populer di kalangan masyarakat metropolitan.
Dr. Gwendy Aniko, SpBP dari klinik bedah plastik dan kecantikan Nouvelle Aesthetic mengatakan, “Liposuction merupakan proses penyedotan lemak tubuh yang terletak dibawah kulit”. Penyedotan ini bisa dilakukan disemua bagian yang memang dalam kondisi lemak berlebihan.
Operasi yang tergolong kecil ini, menurut Gwendy sangat dianjurkan bagi mereka yang menginginkan bentuk tubuh proposional dan terlihat menarik. “Tujuan utama dari liposuction adalah body contouring atau pembentukan tubuh. Untuk sampai pada tubuh yang ideal harus melawati beberapa tahap, dengan catatan asupan lemak dikurangi dan olahraga tidak boleh ditinggalkan,” kata dokter bedah RSCM ini.
Pada pria, sekitar perut dan payudara merupakan bagian yang paling diminati untuk di sedot lemak. Selain hasil yang permanen, Gwendy menjelaskan bahwa tidak ada efek samping yang berarti pada liposuction jika dilakukan dengan prosedur yang benar. “Kecuali jika si pasien memiliki kelainan atau komplikasi penyakit lain,” kata dia, menjelaskan.
Namun, webmd.com mengingatkan: “Liposuction may help you shrink your girth, but not the health-related risks of obesity such as heart disease, high blood pressure, and diabetes” . Liposuction bukan jawaban yang tepat dalam mengatasi obesitas. Yang terbaik adalah bagaimana orang mulai membiasakan diri dengan pola hidup yang sehat. Tentu, penampilan itu perlu, tapi kesehatan jauh lebih penting.