NYALANYALI.COM, Legenda – Setelah berhasil merancang jari-jari mobil, Soichiro Honda di masa mudanya gemar balap mobil ini berpikir untuk merancang ring piston. Sambil bekerja mengembangkan bengkelnya ia terus berpikir tentang ring piston. Kerja kerasnya berbuah hasil ketika dia berhasil merancang ring piston pada 1938. Ia coba tawarkan temuannya tersebut kepada beberapa pabrik namun ditolak. Pihak Toyota menolak ring piston buatannya karena tidak lentur sehingga tidak memenuhi satandar baku.
Lelaki berkacamata itu sempat depresi. Ia jatuh sakit selama dua bulan. Setelah cukup sehat ia kembali memimipin bengkelnya. Untuk mencari solusi atas pembuatan ring piston ia memutuskan untuk kuliah lagi. Namun, ia lebih banyak berada di bengkel daripada di kelas, sehingga di tahun yang kedua soichiro dikeluarkan.
BACA:
Soichiro Honda Sang Penakluk (01): Bermula dari Sepeda Pancal Bermesin 50cc
Soichiro Honda Sang Penakluk (02): Jarj-jari Mobil Rancangannya Mendunia
Dikeluarkan dari kampus justru membuat tekadnya semakin membaja. Ring piston buatannya akhirnya diterima oleh Toyota yang kemudian memberikan kontrak kepadanya. Ia langsung berpikir untuk mendirikan pabrik sendiri. Namun malang nian, karena bersiap menghadapi perang, pemerintah Jepang memutuskan untuk tidak memberikan dana kepada masyarakat.
Honda tak putus asa. Pria yang gemar mai shogi (catur Jepang) itu lalu mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Tapi musibah belum selesai, saat perang pabriknya itu terbakar hingga dua kali.
BACA:
Soichiro Honda Sang Penakluk (03): Jatuh Bangun Bocah Hamamatsu
Dan, bukan Honda namanya kalau ia gentar dengan semua tantangan. Setelah perang selesai, ia meminta karyawannya untuk mengumpulkan sisa kaleng bensol yang dibuang tentara Amerika, sebagai bahan untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi ia harus terhempas ketika gempa bumi meruntuhkan pabrik yang dibangunnya itu.
“Everything was burned down and destroyed, but soon there will come another challenge,” ujarnya saat rentetan kesialan itu menimpanya. Dan, ia benar ketika tanpa diduga sepeda motor rancangannya diterima oleh pasar. Saat melihat imperium bisnisnya hari ini, siapapun tak menyangka ia dibangun di atas banyak kegagalan. Ya, sukses terkadang harus dibangun di atas puing-puing kegagalan.
CHRISTO KOROHAMA
dari berbagai sumber
Bersambung: Soichiro Honda Sang Penakluk (05): Pekerja Keras Pencinta Keluarga