Soichiro Honda Sang Penakluk (03): Jatuh Bangun Bocah Hamamatsu

NYALANYALI.COM, Legenda – Soichiro Honda, bocah kecil 11 tahun itu mengayuh sepedanya penuh semangat. Ia tak peduli jarak yang harus ditempuhnya. Yang ada di kepalanya hanya satu, ia harus menyaksikan pertunjukan akrobatik pesawat terbang di Hamamatsu yang berjarak 20 Km dari tempat tinggalnya.

Tiba di kota itu ia harus kecewa ketika uang yang dibawanya tak cukup untuk membeli tiket masuk. Tapi ia tak kehilangan akal. Anak kecil itu lalu memanjat sebatang pohon cemara di luar arena walau ia sadar ia tak dapat menayaksikan pertunjukan itu dengan baik. 

BACA:

Soichiro Honda Sang Penakluk (01): Bermula dari Sepeda Pancal Bermesin 50cc

Raungan mesin pesawat dan gerakan akrobatik yang dilakukan oleh Art Smith, seorang pilot asal Amerika itu membuatnya kagum. Dalam perjalanan pulang ia mulai berpikir risiko dari tindakan yang dilakukannya. Untuk meyaksikan pertunjukan tersebut. ia harus bolos dari sekolah, menggunakan sepeda ayahnya tanpa ijin, dan yang cukup berat adalah secara diam-diam membawa uang dari rumah.

Namun ia sudah siap menghadapinya. Yang terpenting baginya adalah ia sudah berhasil mewujudkan harapannya menyaksikan pertunjukan itu. Ia yakin tak mungkin dapat melupakan pengalaman tersebut.

BACA:

Soichiro Honda Sang Penakluk (02): Jarj-jari Mobil Rancangannya Mendunia

Soichiro Honda  adalah seorang yang keras hati dan pekerja keras. Ayah empat orang anak buah pernikahannnya dengan Sachi Isobe itu selalu berusaha untuk dapat mewujudkan apa yang diimpikannya walau mungkin ia harus menghadapi risiko yang tidak kecil.

Dan, itu dibuktikannya dalam perjalanan hidupnya kemudian. Ia melewati sebuah jalan berliku untuk membangun bisnisnya. Kegagalan menjadi santapan yang tak pernah lepas dari perjuangannya.

Pria yang gemar benyanyi dan memainkan flute ini tidak masuk dalam golongan siswa yang cerdas di kelasnya. Di kelas ia berusaha untuk tidak duduk di deretan depan, selalu berusaha menjauh dari tempat guru mengajar. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,” katanya pada suatu saat. 

CHRISTO KOROHAMA
dari berbagai sumber

Bersambung: Soichiro Honda Sang Penakluk (04): Kisah Ring Piston Melegenda

Bagikan :

Advertisement