NYALANYALI.COM – 6 Desember 2023, Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia, bekerja sama dengan Bumilangit Entertainment, perusahaan hiburan terkemuka di Indonesia, akan memamerkan dan merayakan perjalanan para penyandang disabilitas yang telah mengatasi stigma dan tantangan. Pekan Kreatif untuk Penyandang Disabilitas, yang akan diadakan dari tanggal 6-10 Desember di Bloc Bar 2 (exfoya) MBloc Jakarta, dengan moto “Kita bisa! Kita mampu! Kita sama!” akan menyoroti bakat dan cerita luar biasa dari para penyandang disabilitas.
Acara ini akan menampilkan lebih dari 70 objek dan kegiatan, termasuk seni visual, seni pertunjukan, sejarah lisan, fashion inklusif, dan teknologi. Selain pameran, berbagai kegiatan juga akan diadakan. Ini termasuk talk show tentang teknologi inklusif untuk penyandang disabilitas, diskusi tentang pencapaian kaum muda penyandang disabilitas, dan lokakarya tentang terapi seni dan lukisan kaca.
Meskipun kontribusi luar biasa mereka di berbagai bidang seperti seni, budaya, teknologi, dan olahraga, masyarakat luas sering meremehkan potensi penyandang disabilitas, kata Valerie Julliand, Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia.
“Inisiatif ini akan menantang persepsi keliru dengan menampilkan kemampuan dan pencapaian luar biasa dari seniman penyandang disabilitas,” katanya. “Melalui cerita yang menarik, seni, dan solusi inovatif, kolaborasi ini menghormati seniman-seniman tersebut dan mendorong masyarakat untuk meninjau ulang prasangka dan bekerja menuju masa depan yang inklusif dan memberdayakan.”
Penyandang Disabilitas Kurang Terwakili
Penyandang disabilitas, yang membentuk sekitar 15% dari populasi global, sering kali kurang terwakili. Di Indonesia, menurut Sensus Nasional 2020, ada 38,8 juta orang yang diidentifikasi memiliki disabilitas. Namun, indikator pasar tenaga kerja disabilitas ILO mengungkapkan bahwa hampir 90% penyandang disabilitas di Indonesia tidak aktif, yaitu tidak bekerja atau mencari pekerjaan secara aktif. Banyak di antara mereka yang bekerja berada di sektor informal.
Sekitar 80% kaum muda penyandang disabilitas tidak terlibat dalam pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan, menurut ILO.
“Disabilitas dapat mempengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnisitas, atau status sosial, menyoroti kebutuhan akan inklusi,” kata Bismarka Kurniawan, CEO Bumilangit Entertainment, salah satu perpustakaan karakter buku komik superhero terbesar di Asia.
“Acara ini tidak hanya tentang merayakan bakat artistik individu penyandang disabilitas tetapi juga tentang mengakui peran mereka sebagai agen perubahan yang berpengaruh dalam masyarakat kita,” katanya. “Mereka memiliki kekayaan keterampilan, bakat, dan kemampuan, layak mendapatkan kesempatan dan kebebasan yang sama seperti orang lain.”
Menyoroti pentingnya inklusivitas bagi penyandang disabilitas, Saphira Kusbandiyah, dikenal sebagai Sasha, seorang influencer media sosial yang fokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas, berkata, “Ketidakmampuan yang sebenarnya hanyalah ketidakmampuan untuk menerima dan menghormati perbedaan.” Sasha, yang bekerja sebagai staf admin di sebuah perusahaan otomotif, memiliki 250.000 pengikut di TikTok. Di aplikasi media sosial ini, ia mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.
Tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini, “Bersatu dalam aksi untuk menyelamatkan dan mencapai SDGs untuk, dengan, dan oleh penyandang disabilitas,” mencerminkan urgensi mempercepat upaya inklusif menuju Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Agensi-agensi PBB berikut di Indonesia berkolaborasi untuk mengorganisir acara ini: ILO, UNDP, UNFPA, UN Global Pulse, Pusat Informasi PBB dan Relawan PBB.