Opus Dei dan the Da Vinci Code (03): Menolak Tuduhan

NYALANYALI.COM – Perubahan hukum Gereja pada 1983 membuat Paus Yohanes Paulus II memperpendek prosedur dan mendorong umat untuk mewartakan kehidupan orang-orang suci. Salah satu dampaknya, Josemaria Escriva pun, mendapat beatifikasi lebih cepat.  

Umumnya proses tersebut memakan waktu sangat lama, sekitar seratus tahun lebih. Ia mendapatkan beatifikasi pada 17 Mei 1992. Beatifikasi adalah proses awal sebelum seseorang diangkat menjadi orang kudus. Pada 6 Oktober 2002 atau 10 tahun setelah beatifikasi, Josemaria Escriva diangkat menjadi santo oleh Paus Yohanes Paulus II. 

Menghadapi segudang kecurigaan dan cercan, Opus Dei tak tinggal diam. Mereka menolak semua tuduhan yang dilontarkan. Menurut Kardinal Julian Heranz, anggota Opus Dei yang memiliki posisi tinggi di Dewan Kepausan, tuduhan terhadap kelompok mereka adalah hal biasa. 

BACA:
Opus Dei dan the Da Vinci Code (01): Siapa Mereka?

Opus Dei dan the Da Vinci Code (02): Kelompok Rahasia?

“Organisasi ini telah menjadi korban fobia orang Kristen,” katanya. Gambaran bahwa Opus Dei adalah organisasi yang melakukan indoktrinasi, pencucian otak dan diskriminatif terhadap perempuan adalah tidak beralasan. 

Sedangkan mengenai tuduhan adanya sogokan kepada Vatikan, Opus Dei dengan tegas membantahnya. Para pengikutnya lebih melihat kesamaan misi yang mereka jalankan dengan Gereja Katolik yang menjadi alasan mendasar pengakuan terhadap mereka. Selain itu Opus Dei pun memiliki organisasi yang baik dan dapat membantu Vatikan dalam berkarya. Pembelaan itu tak menghentikan hujatan. 

Di tengah cercaan, mereka masih terus berkarya dalam pendampingan proyek-proyek sosial di berbagai negara. Dengan karya itu, Opus Dei percaya, sebuah tatanan dunia baru yang lebih baik seperti  yang diharapkan Escriva, tak hanya sebuah mimpi.

CHRISTO KOROHAMA

Bagikan :

Advertisement