Saya Suka Yoga, Namaste

NYALANYALI.COM –  Yuj, dari Bahasa Sansekerta yang berarti bergabung atau bersatu menjadi muasal kata yoga. Dipercaya sudah 5.000 tahun lalu, yogi praktisi yoga telah melatih disiplin fisik ini. Yoga pun disebut lambang spiritual kuno, serta cabang filsafat yang berasal dari India ribuan tahun lampau.

Dalam versi lain, Patanjali, seseorang yang dianggap guru bijak yang hidup sekitar 2.000 sampai 2.500 tahun lalu yang mulai mengembangkannya, bahkan tertulis dalam kitab Yoga Sutra, yang merupakan prinsip-prinsip hidup, filosofi, serta praktek  yoga.

Yoga kemudian berkembang menjadi kegiatan mengelola tubuh agar sehat dan bugar. Sekolah yoga pun tumbuh di berbagai tempat. Peserta yoga pun membludak di mana-mana. Sebagian besar menyebutnya sebagai cara agar tubuh sehat, pengendalian emosi dan menerapkan berpikir positif sepanjang waktu. 

Berikut kerabat NyalaNyali.com yang suka yoga, menuturkannya:

Ayu Arman
Penulis, Jakarta

“Saya menyukai yoga sejak lima tahun lalu.  Sejak saya merasakan punggung saya merasa pegel dan sakit karena kebanyakan duduk. Saya memilih berlatih yoga yang tidak dalam grup besar, hanya empat orang. Jadi agak semi privat agar guru mengenali dan mengamati gerak tubuh kita saat berlatih. Karena jika salah postus saat gerak, kita bisa cidera

Selama ini saya tidak merasa ada kesulitan. karena guru akan memandu kami dengan bertahap di sesuaikan dengan tubuh kita. Bicara manfaat, tentu saja banyak. Kita bisa mengenali setiap inci tubuh kita. Tubuh kita fresh. Wajah fresh. Ke seksualitas juga bagus.

Posisi favorit saya adalah handstand. Itu bagus untuk melancarkan sirkulasi darah kita.  Yoga ini membuat kita memiliki kesadaran penuh pikiran, tubuh dan jiwa kita.”

Hendrati Mulyaningsih (Henny)
Guru Yoga, Jakarta Selatan

“Pertama kali mengenal yoga sekitar 2014, saat itu untuk menyembuhkan lower backpain. Saya ikut latihan di sebuah studio yoga di Jakarta Selatan. Kemudian pada Januari 2016, saya mengikuti  Yoga Teacher Training Course di Yoga Vidya Gurukul di Nashik, India. Kursus ini berlangsung 40 hari untuk mendapatkan diploma International sebagai Hatha Yoga Teacher.

Pada saat belajar yoga  di India, kesulitannya adalah disiplin diri yang ketat karena setiap hari jadwal dimulai jam 5 pagi, kemudian karma yoga (seperti kerja bakti) berakhir jam 10 malam lalu diselingi saat makan, makanan full vegetarian.  kami diajarkan Yoga is not all about money but Yoga is  Spiritual discipline, jadi disiplin diri yang terberat saya rasakan.

Manfaat untuk saya, berpikir dan bertindak lebih tenang, manfaat di tubuh luar biasa terasa nyaman  , kita bisa lebih bisa mengatasi keluhan di tubuh kita jadi lebih peka kondisi tubuh mana yang sakit dan bisa mengatasi dengan gerakan yang sesuai dengan keluhan (inner healing) lebih percaya diri dikarenakan badan nyaman, lebih fokus dan selalu positif.

Gerakan yoga favorit saya adalah Surya Namaskar atau sun solutation adalah karena gerakan ini ada 12 gerakan kaki kiri dan 12 gerakan kaki kanan total 24 gerakan yang manfaatnya untuk koordinasi seluruh anggota tubuh, mengalirkan darah ke seluruh tubuh serta memperbaiki metabolisme.

Daya tarik dari yoga terutama yoga tradisional yang saya pelajari adalah baik untuk meningkatkan imun tubuh sejak mengikuti yoga boleh dikatakan mengurangi penyakit  antara lain flu, masuk angin, pusing-pusing, kolesterol dan lainnya. Pose yoga yang paling sederhanapun apabila dilakukan dengan teknik yang benar bisa menghasilkan keringat yang luar biasa.

Sejak 2016 setelah pensiun dari awak kabin, saya membuka kelas yoga di rumah dan juga mengajar panggilan mendatangi rumah peserta yoga atau pun panggilan untuk event yoga.”

Santi Krisnanto
Guru yoga, Jakarta Selatan

“Saya mengenal yoga sejak kuliah, waktu belajar wushu. Salah seorang suhu wushu memberikan juga kelas yoga untuk dosen dan mahasiswa. Kesulitan belajar yoga adalah mencari keseimbangan dalam tubuh, mengatur pose sesuai dengan alignment yang benar dan mengatur napas secara benar. Saya rasakan manfaatnya melatih konsentrasi, dapat memperbaiki masalah tulang, otot, syaraf, serta melatih bernapas dengan benar.

Saya suka posisi yoga, backbend dan hip opener, karena gerakan ini dapat membantu memperbaiki postur tubuh dan masalah di pinggang yang biasa terjadi karena kebiasaan posisi tubuh yang kurang baik.  Daya Tarik yoga lainnya. melatih mindfulness, meningkatkan flexibility dan kekuatan meditasi serta mengaktifkan chakra”.

Sari Bhirawati
Notaris, Jakarta

“Kenal yoga sejak 2015, alasannya saat itu untuk Kesehatan karena tahun 2014 dianjurkan oleh dokter spesialis obstetric dan ginekologi untuk olahraga yoga. Kemudian saya belajar yoga secara pribadi dan grup. Pertama belajar dengan teman, selama 6 bulan, kemudian private, lalu mencari info tempat yang cocok dengan genrenya.

Beberapa kali ganti tempat yoga dan ikut beberapa workshop. Akhirnya ketemu genre yang cocok cocok buat saya yaitu Hatha, khusus untuk kesehatan. Genre ini bisa disesuaikan dengan usia di atas 50 tahun, posisi favorit saya  adalah warior dan tree pose karena menantang keseimbangan dan fokus pada satu titik.

Kesulitan saya dalam yoga adalah menjaga keseimbangan dan kekuatan stamina. Selama ikut yoga, saya rsakan manfaatnya banyak, jarang sakit, jarang capek, stamina oke, badan lebih bugar, tulang-tulang terasa lebih lentur, keseimbangan hormon jadi stabil.”

Nur Winna Muslim
PR/Analis medis, Jakarta Pusat

“Saya menyukai yoga sejak 2018, saat itu ingin mencoba hal baru karena sebelumnya saya di aerobic lebih dari 20 tahun. Saya Latihan yoga secara private kadang ikut kelas grup juga. Selama berlatih yoga, kesulitan yang saya rasakan adalah mengatur pola napas, dan manfaat yang saya rasakan secara langsung bukan hanya bisa mengendalikan pernapasan tapi juga mengendalikan diri. Posisi favorit saya headstand, merasa bisa meredakan stres dan depresi. Hal lain yang saya suka dari yoga adalah meditasi”

Fajar Andrian
Karyawan swasta, Jakarta Selatan

“Sekitar lima tahun lalu saya menyukai yoga, tapi karena tidak ada akses jadi belum berlatih Yoga.

Awal belajar yoga ikut di sport club kantor, untuk pribadi yang belum pernah belajar hanya self practice sendiri.

Kemudian mengembangkan diri belajar di tempat gym dan beberapa komunitas yoga

Untuk pose yoga yang challenge kesulitannya adalah dikhawatirkan injury dan tidak siap sehingga malah dapat mengakibatkan berbahaya bagi tubuh. Tapi secara umum belajar yoga sama halnya olahraga lainnya, kita tinggal sesuaikan dengan kebutuhan diri sendiri. Sedangka manfaat yang di dapat adalah saya lebih tenang, lebih dapat tidur dengan nyenyak serta tubuh juga lebih rileks, kuat dan fleksibel.

Posisi yoga favorit buat saya tidak ada, karena setiap pose atau gerakan yoga memiliki manfaatnya masing masing bagi tubuh. Daya tarik lain dari Yoga, saya bisa belajar tentang diri lebih dalam. Bagaimana harus mengaplikasikan gerakan yoga dalam kegiatan sehari hari serta melihat gerakan-gerakan indah dari pose pose yoga.”

Hendri
Auditor, Jakarta

“Seingat saya kenal yoga pada 2014 di salah satu mega gym di Jakarta, saat itu  saya berada pada titik chaos jiwa dan raga akibat loading pekerjaan di kantor yang menggila. Rutinitas nge-gym yang awalnya angkat beban beralih kepada kesadaran, saya butuh sesuatu yang bisa merilekskan “mind” saya saat itu. Kebetulan kelas yang tersedia saat itu tinggal kelas yoga. Walau mengalami pergulatan emosi dan idealisme bahwa yoga hanya untuk cewek namun akhirnya saya putuskan tetap ikut.

Kelas yoga pertama menyadarkan saya, betapa kakunya saya, betapa tidak rileksnya saya dalam menjalani kehidupan. Kemudian membawa saya pada pemikiran bahwa okay “other than being strong, to live the life u need tobe flexible as well“. Nilai inilah yang kemudian menjadi awal dari perubahan hidup saya. Saya mulai merasa harus menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan sosial saya. Setahun kemudian saya mulai mendalami yoga dengan mengambil teacher training 200 jam di salah satu sekolah yoga di Jakarta. Dengan begini saya bisa mendalami yoga dari sisi keilmuannya. Setelah lulus kemudian saya mulai mengajar dan membentuk sebuah komunitas yoga.

Saya menyukai apa saja posisi yoga yang membuat saya merasakan kehadiran diri saya sepenuhnya. Contohnya, bagi beberapa orang berdiri tegak adalah sebuah hal yang mudah, cenderung terabaikan tapi bagi saya berdiri tegak atau dalam bahasa sanskritnya adalah tadasana adalah sebuah pose yang sulit. Ini adalah pose yang menuntut saya untuk bisa menghadirkan sepenuhnya diri saya saat itu di mana saya adalah sebuah pusaran dan kesatuan dengan semesta, terhubung melalui telapak kaki yang mencekram kuat sebagai pondasi agar tidak mudah goyah dalam cobaan kehidupan. Di saat kehadiran ini muncul maka inilah momen fave dalam yoga bagi saya. 

Menariknya, yoga merupakan sebuah disiplin. Bukan sekadar aktivitas fisik saja. Daya tarik yang sesungguhnya adalah kemampuan yoga menghadirkan sepenuhnya pemahaman kita terhadap kemampuan tubuh kita sendiri. Memindai apa yang menjadi kekuatan kita dan apa yang menjadi pekerjaan rumah. Kesadaran bahwa setiap tubuh itu berbeda dan tidak perlu berlomba. Saat beryoga lihat saja tubuh kita sendiri, jangan lihat kiri kanan.

Laiknya berkehidupan, Menjadikan orang lain sebagai referensi adalah baik. Tapi menghadirkan kenikmatan pada diri sendiri pada setiap proses seperti saat beryoga adalah sebaik baiknya manfaat.” 

Lauwardy
Karyawan Swasta

“Saya mengenal yoga sejak usia 10 tahun, tetapi menyukai dan mendalaminya tahun 2010. Alasan saya menyukai yoga karena yoga tidak hanya mencakup aspek kesehatan fisik, tetapi juga pikiran.  Saya dulu mengikuti kelas yoga di pusat kebugaran yang dilakukan para member secara bersamaan. Selain itu saya juga ada self practice terutama sejak pandemi ini dan juga mengajar yoga. 

Boleh dibilang, tubuh saya tidaklah fleksibel dan ada beberapa gerakan yang menurut saya agak “challenging” yang dapat dengan mudah dilakukan orang lain, tetapi kembali lagi dalam yoga kita harus kembali melihat diri kita sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain. Perlahan, saya mencoba untuk melakukan gerakan tersebut lagi dengan fokus pada napas yang hasilnya gerakan itu sudah lebih mudah dilakukan, walaupun masih belum sempurna.

Saya suka posisi Warrior 1 dan Warrior 2 karena fungsinya yang memperkuat kaki dan membuka dada. Posisi ini penerapannya adalah supaya kita tidak gampang terpeleset ketika berjalan. Selain itu pastinya posisi savasana.

Yoga bisa menjadi salah satu media terapi juga untuk tubuh. Saya mengajar yoga untuk para lansia yang sebelumnya punya masalah dan dalam fase pasca operasi. Yoga dapat membantu memulihkan kondisi tubuh mereka. Mereka perlahan-lahan dapat bangkit dan berjalan dari kursi roda. Selain itu, dengan sering melakukan yoga, para lansia yang sebelumnya sudah masuk dalam kondisi “pikun” ini seiring dengan proses, dapat kembali berinteraksi dan lebih “hidup dalam masa sekarang”. 

Aptyas Irawan
Instruksi olahraga dan kebugaran

“Empat tahun lalu saya mengenal yoga di tempat gym dekat kantor. Alasan ikut yoga waktu itu coba-coba kelas di gym, awalnya coba-coba tapi setelah mengikutinya kok membuat pikiran lebih tenang.  

Kesulitannya, karena saya cowok mungkin badan terasa kaku tidak fleksibel jadi banyak gerakan awal sangat susah, tapi saya merasakan banyak manfaat salah satunya di usia saya yang sudah 30 tahun  masih banyak orang pikir saya masih 25 tahun ha-ha-ha.

Posisi yoga paling suka pasti savasana karena pose itu melatih kita fokus pada diri sendiri menjaga diri kita biar tidak tertidur. Daya tarik lainnya dari yoga, banyak banget jenis yoga dan guru-guru yang luar bisa, banyak soal yoga yang masih ingin saya pelajari lebih lanjut”.

Diani Syahdin
Praktisi dan instruktur yoga, Bekasi

“Awal saya menyukai yoga tadinya untuk memperbaiki postur tubuh, saya ternyata scoliosis (kelainan tulang belakang) yang bertambah parah seiring kehamilan, belajar yoga secara otodidak sekitar tahun 2010-an masih hanya coba-coba karena penasaran yoga itu apa, baru tahun 2012 bersama dengan teman-teman dekat, bergabung di salah satu studio senam yang menyediakan fasilitas yoga di Bekasi. Kemudian mulai berlatih yoga secara rutin sampai  sekarang.

Semula, semua gerakan terasa susah dilakukan karena otot-otot saya masih kaku, napas yang pendek-pendek, semua gerakan rasanya menyakitkan sampai saya harus minum obat pereda sakit ketika sehabis berlatih yoga tapi setelahnya beberapa kali berlatih tubuh berasa lebih ringan, lebih fit, stamina menjadi lebih kuat dan jadi jarang terserang penyakit-penyakit seperti batuk, pilek ataupun demam. Napaspun menjadi lebih lega dan lebih panjang, baik saat menarik ataupun membuang napas, disebabkan karena paru-paru terlatih dengan gerakan yoga ataupun latihan pranayama (latihan pernafasan dalam yoga)

Nah, sejak memulai dan sampai saat ini pose terfavorit saya adalah sirsasana (headstand), awal berlatih yoga saya amat penasaran bagaimana seseorang bisa melakukan gerakan menahan tubuh terbalik dengan tumpuan kepala dan kaki di atas, selain itu manfaatnya banyak salah satunya adalah anti-aging karena gerakan tersebut melawan gravitasi bumi 

Dan, ternyata yoga bukan sekadar mengolah dan melatih tubuh, tapi juga melatih kita mengoptimalkan kinerja paru-paru sehingga dapat bernapas dengan ritme yang panjang, otomatis tubuh dapat menyerap oksigen lebih banyak dan mengedarkannya ke seluruh organ-organ tubuh, hal tersebut dapat meningkatkan daya imun tubuh, sehingga kita dapat terhindar dari segala penyakit.

Selain itu, yoga dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang, terhindar dari stres, membuat emosi menjadi lebih terkendali, konsentrasi lebih terarah dan tidak gampang lupa. Bonusnya, yoga membuat kita jauh lebih sehat, dan awet muda.”

Satya Ariani
Pengajar dan praktisi yoga, Jakarta

“Yoga adalah olahraga yang paling cocok untuk orang seusia saya. Saya menyukai yoga sejak 15 tahun lalu, awalnya saya awal beryoga ikut kelas yoga di gym.

Apakah yoga sulit dilakukan? Menurut saya yoga tidak sulit, karena saya beryoga yang sesuai kemampuan tubuh saya, meskipun banyak aliran yoga, saya tidak memaksakan diri, tetapi harus tetap rajin berlatih. Dan manfaatnya sekarang, saya bersyukur saya tetap sehat dan happy saja. Meskipun saya tidak mempunyai pose favorit yoga, karena yoga bukan hanya pose saja, tetapi kesatuan antara tubuh, jiwa dan pikiran.
Dengan yoga ini, saya bisa membagikan pengetahuan tentang yoga saya kepada yang membutuhkan dan bisa mendapat penghasilan.”

Irina Damayanthy
Pengajar yoga, Bandung

“Menyukai yoga sejak 2010, yoga membuat hidup lebih bahagia dan selalu mengarahkan kita ke pemikiran yang positif  dan proses yoga dengan mengandalkan pernapasan akan membantu membersihkan sistem kerja paru-paru dalam tubuh.

Kesulitan dalam belajar yoga, waktunya yang selalu kurang tepat dengan pekerjaan saya waktu itu. Manfaat yang saya rasakan dengan beryoga sakarang saya bisa rutin melakukan yoga karena keseharian saya mengajar yoga dan selalu mencari ilmu tentang yoga.

Untuk posisi favorit saya, whild thing pose, karena selain keindahan posenya juga manfaatnya dapat meredakan kelelahan dan depresi. Memperkuat lengan dan pergelangan tangan. Membuka otot pinggul dan kaki depan, juga bahu, dada, dan perut. Memungkinkan ekspansi paru-paru lebih besar dan pernapasan lebih dalam. Yoga sebagai aktivitas gerakan olah tubuh, pikiran, dan jiwa. Sangat fokus pada  pernapasan dan kekuatan  untuk meningkatkan kualitas mental dan fisik.”

Agung Putra Wijaya
Perawat, Jakarta 

“Tiga tahun lalu saya menyukai yoga, tepatnya 2017. Alasannya, menyehatkan tubuh saya dan menyembuhkan beberapa keluhan kesehatan di badan saya seperti migran, asma, vertigo, LBP (low back pain

Saya belajar yoga dari komunitas grup dan dikenalkan oleh teman, yang akhirnya mengambil teacher training agar lebih mendalami ilmunya dan bisa dipakai sehari-hari untuk diri sendiri 

Pose yoga favorit saya adalah backband (puppy pose, pigeon) dan inversion (heandstand, pinca scorpio). Kedua posisi itu sangat mendukung kebutuhan kesehatan saya. Saya merasa yoga ini unik, traditional self healing, bisa dipraktekkan ke semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua.”

TIM REDAKSI NYALANYALI 

Bagikan :

Advertisement