Polyglot Cilik

NYALANYALI.COM – Beberapa bulan yang lalu, aku berkesempatan memberikan sesi coba gratis sekaligus tes penempatan untuk dua gadis kecil istimewa.

Dari sang Papa, aku mengetahui bahwa mereka adalah para juara Spelling Bee (mengeja dalam bahasa Inggris). Well, berarti pengetahuan bahasa Inggris mereka sudah lumayan bagus.

Menurut sang Papa, pada dasarnya mereka memang senang belajar, jadi selalu mencari hal baru untuk mereka pelajari, terutama dengan banyaknya waktu luang mereka, karena saat ini mereka sedang menjalani PJJ. Selain ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang Bahasa Inggris, saat ini mereka juga sedang menjalani kursus bahasa Korea secara online.

Sang Papa juga mengatakan, bahwa di sekolah mereka sudah mempelajari bahasa Turki dan bahasa Arab lumayan intensif, karena sekolah mereka adalah sekolah Islam yang berafiliasi ke Turki. Aku jadi penasaran dan ingin secepatnya bertemu dengan gadis-gadis cilik berusia 10 dan 8 tahun ini.

Dan benar saja, aku dibuat terpesona oleh mereka. Mereka berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik dengan aksen British yang cukup kental. Mengejutkan karena kedua orang tuanya adalah asli orang Indonesia. Dengan fasih, mereka menceritakan mengenai hewan peliharaan mereka yang terdiri dari 9 ekor kucing, 3 ekor ikan, 1 kura-kura dan 2 marmut, dalam bahasa Inggris. Tidak lupa, mereka juga menceritakan semua rincian tentang boyband Korea idola mereka. Mereka bahkan bisa membandingkan keunggulan boyband favorit mereka dengan boyband lainnya dengan sangat mendetail.

Iseng, aku minta mereka memperkenalkan diri dalam bahasa Turki, Arab dan Korea.  Keren

sangat.kKetika aku menanyakan mengapa mereka ingin belajar bahasa Korea, ternyata supaya mereka bisa lebih paham lirik lagu favorit yang mereka hapalkan. Mendengar jawaban mereka, perasaan geli dan kagum campur jadi satu. Sesi uji coba yang harusnya hanya 60 menit pun mulur sampai hampir 90 menit.

Berinteraksi dengan mereka berdua, ada satu kata yang langsung terbersit dalam pikiranku, polyglot.

Polyglot berasal dari bahasa Yunani polyglottos yang berarti orang yang dapat menguasai bahasa minimal 5 bahasa berbeda. Menguasai disini, bukan hanya mampu berbicaranya saja, tapi juga paham mengenai penulisannya, pengucapan sempurna, tata bahasa yang baik dan kosa kata yang lumayan mumpuni.

Polyglot berbeda dengan multilingual. Seorang multilingual mempelajari bahasa asing karena suatu keharusan yang dikarenakan kepentingan pekerjaan atau alasan lain. Biasanya mereka mempelajari bahasa asing lebih banyak karena interaksi sehari-hari. Contohnya Christiano Ronaldo yang menguasai bahasa Inggris, Spanyol, Italia dan Perancis, karena ia pernah berpindah-pindah klub di negara-negara tersebut. Sedangkan polyglot, mereka mempelajari bahasa karena kesukaan atau keinginan mereka sendiri. (sehatq.com, 21 April 2020)

Ada beberapa nama yang cukup familiar yang tercatat sebagai seorang polyglot. Clarence Seedorf contohnya. Pemain bola asal Belanda yang pernah bermain di klub AC Milan ini menguasai paling tidak 6 bahasa, yaitu bahasa Belanda, Inggris, Italia, Portugis, Suriname dan Lingala. Ada juga Vigo Mortensen seorang aktor berdarah Denmark-Amerika, yang menguasai bahasa Inggris, Spanyol, Denmark, Italia, Perancis dan Arab.

Di Indonesia sendiri, mereka memiliki komunitas tersendiri bernama Polyglot Indonesia, yang anggotanya berasal dari lintas daerah dan lintas usia. Mereka mempersilahkan bagi siapa saja yang tertarik untuk menjadi seorang polyglot untuk bergabung dengan komunitas mereka.

Ada beberapa pendapat mengenai keistimewaan seorang polyglot.

Dalam suatu penelitian di tahun 2004, para peneliti meneliti struktur anatomi otak Emil Krebs, seorang polyglot yang menguasai 65 bahasa dan wafat di tahun 1930. Dalam penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa bagian Broca pada otak Krebs memiliki bentuk yang tidak biasa. Broca adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas penguasaan bahasa seseorang. Namun tidak diketahui secara pasti apakah anatomi otak Krebs seperti itu, merupakan hal yang dibawa sejak lahir atau merupakan pengaruh respon otak dari aktifitas Krebs yang mempelajari bahasa asing yang berbeda-beda selama bertahun-tahun.

Seorang dokter ahli syaraf, Andreas Hary, seperti dikutip oleh portal berita CNN Indonesia, menyatakan polyglot adalah seseorang yang memiliki kemampuan linguistik sempurna, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menyerap bahasa asing lebih cepat daripada orang lain. (m.cnnindonesia.com, 6 November 2016).

Apakah bisa seseorang belajar menjadi seorang polyglot? Jawabannya bisa. Namun memang dibutuhkan usaha yang maksimal dan tidak gampang menyerah.

Pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak input, antara lain dengan membaca satu buku yang di dalamnya terdapat beberapa bahasa. Ada buku yang ditulis khusus untuk polyglot. Biasanya halaman ganjil dalam bahasa Inggris, halaman genap dalam bahasa asing lainnya.

Input lainnya diperoleh dari banyak mendengarkan sumber bahasa yang ingin dipelajari, baik lagu, berita atau film. Luangkan waktu untuk mempelajari kosa kata baru setiap harinya.

Tips lainnya, jangan memaksakan diri. Menjadi seorang polyglot tidak dapat dilakukan dalam waktu satu hari. Analisa kemampuan diri sendiri dalam penguasaan bahasa target. Ingat bahwa menjadi polyglot, bukan sekedar bisa berbicara bahasa asing, melainkan menguasai kaidah-kaidah bahasanya juga.

Usahakan mempelajari bahasa yang masih dalam satu ‘keluarga’, dalam artian masih satu rumpun bahasa. Contohnya setelah mempelajari bahasa Spanyol, kita bisa mempelajari Bahasa Italia atau Perancis dan kemudian terakhir Bahasa Portugis. (topcareer.id, 11 Oktober 2019).

Namun jangan lupakan pula output, yaitu dengan banyak berlatih untuk berbicara dan menulis dalam bahasa target. Dengan demikian penguasaan kamu terhadap bahasa target dapat terus berkembang.

TANJUNG TIJE SARI

Bagikan :

Advertisement