Minumlah, Rasakan Manfaat Air Sebagai Anti-Toksin


NYALANYALI.COM, Kesehatan – Idealnya, air harus dikonsumsi minimal dua liter per hari. Namun, seperti yang dijelaskan Dr. Sukarliono, pendiri Natural Healing Center., dalam dua liter itu tidak melulu hanya air putih saja yang diteguk.

“Bisa dalam bentuk teh hangat yang bisa membawa perasaan rileks, atau jus buah-buahan yang memberikan manfaat lebih,” kata dia.

Tapi untuk kopi, Karli tidak terlalu menganjurkan untuk sering dikonsumsi.

Air memang sangat kaya manfaat. Tidak mengherankan jika kini tersedia berbagai macam jenis terapi alami yang menggunakan air sebagai media pencegahaan dan penyembuhan beberapa jenis penyakit. Mulai dari terapi yang sederhana seperti diminum yang berfungsi untuk mengencerkan darah dan anti-toksin, sampai Spa (solus per aqua) sebuah bentuk terapi air dengan konsep outdoor yang kini sudah menjadi gaya hidup sehat masyarakat perkotaan.

BACA:
Bahaya Jika Tubuh Mengalami “Kemarau”

BBC News juga pernah mewartakan laporan hasil survey geologi dari Finlandia tentang manfaat lain dari air berat (hard water) atau air yang kaya mineral. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 19.000 pria usia antara 35-74 tahun yang pernah menderita serangan jantung, ditemukan bahwa dengan konsumsi air kaya mineral setiap harinya dapat mengurangi satu persen risiko terkena serangan yang kedua. 

Lalu, bagaimana manfaat lain dari air bagi pria eksekutif yang notabenenya selalu dipadati dengan kesibukan pekerjaan? Nah, air pun memberikan peranan penting dalam proses recovery tubuh yang dalam keadaan lelah serta stres. “Buat pria, jika dalam kondisi penuh tekanan serta kelelahan, dianjurkan agar mengonsumsi air lebih sering ,” ujar Karli.

Begitu banyak peranan air bagi kehidupan manusia, namun sayangnya tingkat kesadaran untuk peduli dengan air masih sangat kurang. Sampai saat ini, upaya untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan terus digalakkan, termasuk dengan dicanangkannya World Water Day setiap tanggal 22 Maret oleh PBB. Bahkan pernah seorang profesor dari British Heart Foundation, Jeremy Pearson mengatakan ; Iits not impossible that water hardness might affect disease rates”. 

MEITA ANNISSA



Bagikan :

Advertisement