MENANTI

NYALANYALI.COM, Kisah – Terduduk di sisi pilar besar, aku. Pilar tanda kemajuan zaman, tempat melintas MRT, mass rapid transportation. Jika kereta modern ini melintas, getar suaranya menjalar di relung pilar beton itu dan menjangkauku, menggedor jantungku. Bertalu-talu.

Terduduk aku menanti. Adakah tangan yang melambai, mengajakku kerja itu hari. Menggali apapun, mencangkul apa saja, mengangkat apa yang bisa. Tenaga tuaku sungguh tak kuat lagi, tapi untuk inilah aku bekerja, agar anak istriku makan ini hari. Ini hari saja, esok soal besok.


Menanti begitu lama. Semula kuhitung mobil dan motor yang melewatiku, satu per satu mengusir bosan, lama-lama tak terhitung lagi banyaknya. Satu satu kuperhatikan merek mobil dan motor yabg melintasiku, lama-lama lelah juga.

Satu demi satu kuperhatikan wajah-wajah pengemudi yang melaluiku, tak ada yang senyum kepadaku, membuka kaca dan menyapaku, menoleh pun tidak. Aku seperti tak ada buat mereka. Aku seperti pilar beton tempatku bersandar, tak perlu disapa.

Aku hanya menanti sebuah lambaian dan kerja itu hari. Menanti yang begitu panjang. Satu hari aku bekerja, lain hari aku menanti kembali. Hidup hanya menghitung satu per satu hari saja. Ketika mereka bisa berencana puluhan tahun nanti setelah pensiun, ketika mereka bisa punya banyak rencana untuk hidupnya, rencanaku hanya satu bagaimana menutup lapar anak istriku ini hari saja.


Aku menanti. Mereka yang seolah tak menanti sesungguhnya pun tengah menanti. Menanti kepastian, hidup telah dituntaskan. Mereka akan sendiri, seperti aku sendiri ini hari. Menunggu pengadilan agung itu hari, tentang hidup yang harus dipertanggungjawabkan.


MRT lewat, getarnya menjalar ke pilar beton tempatku bersandar,dan bertalu-talu menggedor jantungku, terasa. Aku masih menanti. Mereka pun sesungguhnya begitu. Mereka tidak tahu.

14 Februari 2020

DIAN ANDRYANTO
Penulis  #sayabelajarhidup

BACA:
Kho Ping Hoo Menghunus Kisah
Pisang-pisang Bang Belang
Mata Kiri dan Mata Kananmu Tak Sama
Aku Sudah Dirumahkan
Aku dan Rahwana
Apa Kabar Indonesiaku

Bagikan :

Advertisement