Jerit Suara Petani

NYALANYALI.COM – Saya memahami keluh kesah sebagian besar petani dalam wujud tulisan di medsos. 


Bisa memaklumi, bahwa suara mereka jauh dari keterwakilan suara dan tak mampu mengetuk “hati” para pemegang kebijakan negeri ini.

Apakah mereka salah? Negara menjamin hak menyatakan pendapat sepanjang tidak membahayakan kedaulatan negara. Apakah mereka sudah tidak sopan karena sumpah serapah itu menunjukkan sebuah arogansi? Bukan, saya yakin mereka muak dan bersedih atas perlakuan dan ketidakadilan atas ketidakberpihakan kepada mereka di mana jerih payah mereka terzolimi atas nama kebijakan stok pangan nasional dengan impor beras.

Panas terik matahari tidak mereka pedulikan demi berjuang untuk kesejahteraan ekonomi keluarga. Kesulitan-kesulitan dalam meraih hasil maksimal, mereka tak peduli. Mulai bibit mahal, obat-obatan mahal, pupuk mahal. Belum lagi serangan hama setiap saat perlu diwaspadai.

Mereka pantas dihargai sebagai Pahlawan Pangan Nasional Bangsa ini.  Kenyataannya, saat ini masih Panen Raya hingga harga gabah anjlok pada level “tidak menguntungkan” bagi petani, malah ada rencana impor beras dan bukan melakukan “Operasi Stabilitas Harga” guna membantu mengamankan kesejahteraan petani.

Dengan tulisan ini, saya berharap seluruh petani Indonesia bisa memahami dan tidak saling men-judge satu dengan yang lainnya.


Dan, berharap pemerintah segera merespon dengan cepat agar keresahan petani bisa diredam dengan kebijakan pro-rakyat khususnya petani padi saat ini.

13 Maret 2021

CAK HERY – Situbondo

Bagikan :

Advertisement