NYALANYALI.COM, Jakarta – Berita tentang akun Dewa_Kipas yang memenangi pertandingan melawan pecatur luar negeri IM Levy Rozman (AS) dengan nama akun GothamChess mendadak viral di media sosial dan mewarnai media massa Tanah Air belakangan ini.
Hal ini muncul saat akun Dewa_Kipas di-banned (diblokir) oleh chess.com karena dianggap melakukan kecurangan. Sesaat kemudian ribuan netizen Indonesia langsung melancarkan “serangan” ke akun medsos GothamChess dan chess.com, seperti Twitter, Instagram, maupun YouTube.
Pemberitaan dan informasi yang muncul di berbagai media tentu saja bisa menggiring opini publik yang tak sepenuhnya paham pada permainan catur, khususnya catur daring.
”Peristiwa ini membuat kita sedih, karena efeknya melebar kemana-mana. Untuk itu, saya mohon polemik kasus Dewa Kipas berhenti sampai di sini. Dan kasus ini bisa menjadi pelajaran, baik bagi atlet catur atau pemain catur di Indonesia,” ujar Eka Putra Wirya, Dewan Pembina PB Percasi saat konferensi pers daring pada Jumat, 12 Maret 2021.
Selain memberikan edukasi terkait catur daring, Eka mengharapkan kegiatan ini juga membuka ruang bari para wartawan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tepat dari para nara sumber yang kompeten di bidangnya.
“Tentunya dengan cara memberikan penjelasan dan edukasi yang tepat, terutama kepada masyarakat luas. Karena di era digital, catur tak hanya milik para penggemarnya, tetapi juga para penggiat media sosial di dunia maya,” katanya.
Lebih lanjut Eka mengatakan, PB Percasi sebagai federasi yang menaungi olahraga catur di Indonesia, berkepentingan untuk menjaga agar citra catur Indonesia tetap baik di dunia internasional.
Dalam konferensi pers daring hadir pula Kabid Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem, Komisi Catur sekolah PB Percasi Hendry Djamal, atlet catur GM Susanto Megaranto dan IM/WGM Irene Kharisma Sukandar, serta pengamat catur MN Heri Darmanto, M.Kom, PN, NI.
ANDRI T. TJITRA