Jalan-jalan ke Khanty-Mansiysk Rusia (01): Kota Berselimut Salju Sepanjang Tahun

NYALANYALI.COM, Perjalanan – Mendengar namanya mungkin agak asing, diucapkannya pun lumayan sulit. Meski begitu,  Khanty-Mansiysk, yang ada di Rusia ini,  kerap dipercaya menyelenggarakan beberapa kegiatan penting berskala internasional, khususnya olahraga. 

Saya berkesempatan mengunjungi kota yang terletak di Siberia Barat ini saat kegiatan Olimpiade Catur ke-39. Disela-sela tugas mendampingi para pemain catur Indonesia berlaga, saya sempatkan untuk menikmati keindahan Khanty-Mansiysk. Seperti siang itu, bersama Lilya Shakirianova, gadis Rusia yang menjadi LO tim Indonesia, saya berkesempatan mengunjungi The Public Library of Ugra, yang saat itu sedang mengadakan pameran All About Chess.

BACA:
Jalan-jalan ke Brugge: Kota Tua, Danau Cinta

Perpusatakaan yang berada di Mira Street ini tampil modern, bangunan hingga interiornya. Meski tak terlampau besar, ada 136 ribu dokumen tersimpan di sini, 80 ribu rekaman elektronik, katalog publikasi, dilengkapi ruang baca dan  ruang multimedia. Sebuah mesin ketik dan kunci raksasa menyambut kami di lobi utama, Ketika saya dekati mesin ini berbunyi layaknya mengetik. Dan, beberapa kawat baja yang ditempeli abjad ditarik dari mesin tersebut hingga ke atap gedung, seolah itulah hasil dari bunyi-bunyian yang ada. Sungguh sebuah paduan seni dan informasi yang amat menarik.

The Public Library of Ugra – Foto Dok. Urry Kartopati

Di lobi inilah pameran digelar, berbagai buku mengenai catur terpampang, dari yang tertua hingga yang terbaru, ada pula buku khusus untuk anak-anak. Sementara di lantai dua, koleksi buku-buku super mini seukuran korek api yang langka ditampilkan dalam lemari kaca, selain juga sebuah ruang untuk menyimpang benda-benda komunikasi dari masa lalu, termasuk bendera CCCP warna merah, yang menjadi salah satu koleksi istimewa di sini.

BACA:
Jalan-jalan ke Kairo: Jelajah Piramida Bertemu Sphinx Lihat Firaun

Setelah puas melihat-lihat, perjalanan kami lanjutkan ke The World Tree, sebuah pohon terbuat dari besi berwarna hijau. Pohon perdamaian atau The Tree of  Peace ini sengaja dibuat pada 2008 menjelang kegiatan Summit Meeting antara Rusia dan Uni Eropa saat itu. Menurut Lilya, mahasiswi sastra Inggris ini, Khanty-Mansiysk memang sarat dengan berbagai benda seni. Tiap menyenggarakan ajang internasional, maka sebuah monumen dirikan untuk pertanda. Seperti juga patung The Golden Goddess, patung yang di buat saat Festival TV The Golden Tambourine digelar.



The Tree of  Peace – Foto Dok. Urry Kartopati

Tak jauh dari pohon perdamaian ini, ada sebuah taman dengan air mancur unik. Menjelang musim dingin seperti ini, pohon-pohon disekitar taman telah dipenuhi dedauanan rontok berwarna kuning, sungguh indah, sementara The Ob and The Irtysh Fountain berada di tengah-tengahnya. Air mancur yang terbuat dari tujuh jenis batuan granit, dipercantik dengan mosaik dan dekprasi patung binatang yang menjadi simbol daerah ini, yaitu beruang, serigala, rusa besar, kijang, dan burung.


The Ob and The Irtysh Fountain – Foto Dok. Urry Kartopati

Tiba-tiba sekelompok anak kecil menghampiri kami, dengan bahasa Inggris yang cukup baik mereka bertanya darimana saya berasal. Setelah bincang-bincang sejenak kami pun berfoto bersama. Saya kagum juga, meski tak semua mampu berbahasa Inggris, namun masyarakat di sini ramah dan selalu ingin berkomunikasi kepada para wisatawan. 

Saya jadi ingat, sehari sebelumnya saat menyusuri Engels Street, di mana hotel Olympiyskaya berada, saya terhuyung-huyung menahan kencangan hembusan angin dalam suhu udara 1° C. Seorang ibu muda menolong menggamit lengan saya agar terus bisa berjalan hingga supermarket. Kami pun mencoba berkomunikasi, meski lebih banyak dengan bahasa isyarat, intinya ia mengatakan bahwa situasi ini belum seberapa, karena mereka biasanya melakukan kegiatan dalam suhu -30° C.

Salah satu yang membuat kota ini berbeda adalah iklimnya yang ekstrim. Dengan suhu terendah -49 ° C dan tertinggi 34,5 ° C, boleh dibilang, sepanjang tahun Khanty-Mansiysk  berada dalam suhu dingin, rata-rata tempuraturnya  -1 atau 1 ° C. Curah hujan pun cenderung rendah, sekitar 553 mm per tahun. Dengan suhu tersebut mau tak mau masyarakat disini harus selalu siap dengan pakaian hangat lengkap. Tak hanya jaket, tetapi  kaus tangan, topi, bahkan penutup telinga.

Menilik sejarahnya, daerah ini dikenal sejak abad ke-16, namun baru menjadi kota pada 1930 dengan nama Ostyako-Vogulsk, sepuluh tahun kemudian namanya diubah menjadi  Khanty-Mansiysk, dan diberikan status kota pada 1950.  Daerah ini terletak di antara tujuh bukit indah dan pertemuan dua sungai besar Siberia yaitu Irtysh dan Ob. 

Kota seluas 48,415 hektare ini memiliki fasilitas sangat baik untuk kegiatan olahraga musim dingin maupun panas. Ada banyak pusat olahraga yang dibangun dengan peralatan pendukung modern, ada Ugra Atletics, (stadion atletik terbaik di Rusia), ada pula Arena Ugra, Ice Arena, Temis Centre, Biathlon Centre, dan beberapa lainnya. Ini membuat masyarakatnya sangat akrab dengan olahraga. Catur salah satun yang sudah menjadi olahraga keluarga. Anak-anak di Sekolah Dasar mulai diajari main catur, tak heran bila ada Chess Academy dan Chess Centre pula di tempat ini.

URRY KARTOPATI
Bersambung besok: Jalan-jalan ke Khanty-Mansysk Rusia (02)


Bagikan :

Advertisement