Bu, bangun..
Biasanya ibu selalu menyiapkan sarapan lengkap tiap pagi
Sebelum aku berangkat kerja
Tapi aku selalu memilih minum saja
Dan pergi meninggalkan ibu menuju kantor
Bu, bangun…
Anakku sudah rapi dan siap berangkat ke sekolah
Biasanya ibu mengantar anakku sampai ke depan
Ibu dan anakku melambaikan tangan ketika angkutan umum menjemputku
Setelah itu ibu mengantar anakku menuju sekolah
Bu, bangun..
Aku belum sempat memohon ampun
Atas segala kesalahanku padamu
Aku malu pada hidupku yang kacau
Tapi ibu tak pernah mengeluh
Malah membuka pintu waktu aku banyak masalah
Dan menerimaku, bahkan menguatkan ku saat aku pulang dengan segala kekalahan
Bu, bangun..
Aku ingin cerita tentang segalanya
Yang bisa membuat ibu tertawa
Aku ingin dipeluk dan rambutku dibelai olehmu, Bu
Bu bangun,
Apakah ibu masih mendengarku?
Kenapa ibu diam saja?
Ayo ceritakan tentang perjalanan kita naik kereta
Atau tentang aku yang menangis kala ada suara hujan petir
Bu bangun,
Aku dan anakku baru saja berulang tahun
Ibu kemarin begitu sumringah memasak ketupat opor untuk Lebaran di rumah kita
Bu, ayo bangun
Aku mau makan yang banyak
Sambil mengobrol bersama ibu
Aku janji akan menghabiskan semuanya
Bu,
Kenapa masih tidur
Ibu pulas sekali
Ibu kok cuma tersenyum
Selimut ibu kain putih bersih
Bu.
Ibu sudah tidur ya
Sekarang wajah ibu tertutup
Orang-orang sudah membawa ibu ke tanah yang dalam
Bu,
Ibu tidur yang nyenyak ya
Sekarang ibu sudah wangi
Banyak bunga-bunga di atas tempat tidur ibu
Bu,
Aku tidak akan membangunkan ibu lagi
Ibu sudah bahagia
Selamat tidur, Bu
Jakarta , 26 Mei 2021
ARNELLIA TRIWADINI
Untuk sahabatku, Ratih Kusumawati yang ibundanya baru saja meninggal dunia pada Senin, 24 Mei 2021.