NYALANYALI.COM, Legenda – Pria yang menikahi Noni Marhaeni pada 2 Oktober 1959 tersebut, kemudian bekerja di bagian Peralatan dan Amunisi Angkatan Darat Kodam V Jakarta. Di tempat baru ini, ayah sembilan anak dari dua kali pernikahan ini, merasa benar-benar bekerja. Sebagai staf administrasi bagian peluru, ia harus mengetahui persediaan peluru, jenis peluru dan ukurannya.
Meski telah bekerja cukup baik, namun ia tak dapat melupakan kegemarannya menyanyi dan bermain musik. Setelah pulang kantor, pemeran Samson Betawi itu akan bersitirahat sejenak, lalu bersiap lagi menuju klub malam untuk bermain musik. Dari sanalah ia mendapatkan tambahan penghasilan, yang digunakan untuk menutupi kebutuhan yang tak tercukupi oleh gajinya.
Kesibukannya menyanyi turut pula mempengaruhi kinerjanya di kantor. Aktor serba bisa itu sering kedapatan tidur di kantor. Sesuatu yang selalu menjadi pemicu pertengkarannya dengan rekan-rekan kerjanya.
Tak tahan dengan kondisi tersebut, ia memilih berhenti dari kantornya dan hanya mengandalkan musik sebagai sandaran hidupnya.
Ia bertahan sebagai penyanyi amatir antara 1960-1964. Dan, Benyamin sadar betul ia tak dapat mengandalkan musik sebagai penopang kehidupan keluarganya. Memasuki tahun 1964, ketika putera mereka Biem Triany Benyamin lahir, Benyamin diterima bekerja di Perusahaan Negara Asbes Semen.
Kehadiran putera ketiga membuat Benyamin bekerja lebih keras. Dan, hasilnya ia mendapat tugas belajar dari kantornya di Universitas Sawerigading jurusan ketatalaksanaan (sekarang manajemen).
Karier Benyamin si Tarzan Betawi itu pun mulai melejit. Ia kemudian menjadi kepala bagian tata usaha.
Dari berbagai sumber
Bersambung: Benyamin S Komedian Ulung (05)