Serba Antik, Buah Tangan dari Menteng

NYALANYALI.COM, Wisata – Apa oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dari wilayah Jakarta Pusat? barang seni, sinderamata tradisonal khas Indonesia, barang antik dari masa silam, atau pernak-pernik unik ? Semuanya nyatanya ada di sini.  Di Pasar Antik Jakarta (PAJ), Jalan Surabaya, Menteng Jakarta Pusat.

Sejak dahulu kala pasar ini selalu menjadi incaran para turis yang bertandang ke Jakarta yang ingin berburu cinderamata. Para turis tersebut umumnya membeli barang-barang seperti porselen dan guci dari Cina, barang-barang antik dari dalam maupun luar negeri berupa peralatan bekas kapal, seperti kompas, teropong nakhoda, hingga kemudi kapal. 

Bagi Anda yang hobi mengoleksi benda seni. Ada banyak toko yang menyediakan benda-benda seperti itu, misalnya gong, tifa, gamelan, topeng kayu, aneka ukiran, sumpit, sampai busur. Di PAJ  ada pula kios yang khusus menjual barang kerajinan yang terbuat dari logam kuningan dan tembaga, seperti jam dinding kuno, setrika yang menggunakan bara api sebagai pemanas, dan patung-patung tembaga. Untuk yang senang mengumpulkan piringan hitam silakan melihat koleksi plat hitam di kios no. 56 dan 57. 

Harga yang ditawarkan oleh para pedagang di PAJ sangat bervariasi, tergantung jenis dan kelangkaan barang. Ada yang dijual Rp 20 ribuan, seperti wayang kulit, dan ada juga yang mencapai jutaan, seperti lampu hias besar dan ukir-ukiran yang didatangkan dari Papua. Semakin langka suatu barang dan mengandung nilai seni tinggi, maka harganya akan semakin mahal. 

Dengan berjalannya waktu, PAJ kini tidak hanya menjual barang antik., benda modern juga ada, seperti tas kulit dan perlengkapan golf. Anda tertarik untuk mencari oleh-oleh di PAJ ? Cobalah datang sesekali, pasti ada barang yang menggoda hati untuk Anda beli. Jika semakin sering Anda berkunjung, suatu saat bisa jadi Anda salah satu kolektor barang antik. 

Tentu ini bukan hobi yang murah, namun dengan menjadi kolektor barang antik maka Anda sudah menjadi penyelamat aset bangsa. Ya. Karena kebanyakan yang berkunjung ke PAJ adalah wisatawan. yang membeli barang antik untuk dibawa pulang ke negaranya. Perlahan namun pasti, barang antik Indonesia akan lebih banyak berada di luar negeri. Jadi, saatnya melestarikan peningalan bangsa sendiri. 

URRY KARTOPATI

Bagikan :

Advertisement