Dari Bilik Kaca Aku Melihat

Di balik dinding kaca di luar sana , tampak seorang ibu yang sudah tidak muda lagi, dengan badan yang sudah tidak tegap lagi, seorang ibu yang seharusnya sudah tinggal di rumah dan bermain bersama cucu tercintanya, masih terus mencoba untuk menawarkan dagangannya yang nampak terlihat masih menumpuk. Dia memcoba berpindah tempat, di tempat yang lebih strategis dan eye catching bagi para pengemudi taksi yang akan lewat dan memutar di tempat itu.

Dengan kesabaran nya, dia terus menawarkan dagangannya, dan masih dari bilik kaca ini, saya bisa melihat, masih banyak orang yang peduli, masih banyak orang yang mempunyai nurani yang baik, yang bisa melihat bahwa hal kecil yang mereka lakukan bisa berarti besar buat ibu ini.

Para pengemudi taksi yang akan segera menemui calon penumpangnya, masih menyediakan dirinya untuk mengeluarkan selembar Rp 5.000 atau Rp 10 ribu dari koceknya untuk membeli pisang rebus yang sudah agak layu dan pisang goreng yang sudah tidak panas lagi.

Mereka tidak lagi, memikirkan apa yang mereka beli dan bayar, tapi lebih kepada melihat sang ibu yang masih dengan keyakinan dan kesabarannya, yakin bahwa akan ada jalan untuk menghabiskan dagangannya. . Alhamdulillah, ikut bahagia melihat piring ibu yang makin lama makin terlihat longgar, berarti doa sang ibu pun terjawab sudah.

Keyakinan bahwa akan selalu ada jalan bagi yang terus berusaha, terlihat begitu jelas dan nyata, bahwa jangan pernah berhenti untuk terus berusaha, Insya Allah akan selalu ada jawaban dan jalan untuk itu semua.

Terima kasih untuk para bapak pengemudi taksi itu  yang sudah begitu berbaik hati membantu ibu ini menyelesaikan tugasnya. Tomorrow is another day, but at least perjuangan ibu ini, di hari ini, sudah mendekati kesuksesan, segera saya bereskan pekerjaan saya, untuk menemui ibu itu untuk ikut berpatisipasi seperti yang sudah dilakukan oleh bapak-bapak pengemudi taksi itu. Subhanallah.

***

Saya belajar melihat kehidupan dari sisi yang lain, dan bukan selalu harus dari sisi saya sendiri, masih banyak yang harus dibenahi, mudah-mudahan masih ada waktu.


Naskah dan Foto: Ratna Dewi Budirahayu (Oui)  – Jakarta Selatan

e-mail: dewioui911@gmail.com

Buku #sayabelajarhidup ke-9:  Nusantara Berkisah 01 (2018)

Bagikan :

Advertisement