NYALANYALI.COM, Kisah – Seekor kumbang koksi (lady bug) bersiap untuk lepas landas dari setangkai rumput. Ia membuka sayap atasnya agar sayap dalam bisa terkembang. Sejurus kemudian, ia pun mengangkasa.
Adegan itu sangat memikat. Bagi photografer, saat kumbang koksi membuka lebar-lebar sayapnya itu adalah momen paling menakjubkan, karena saat itulah kita bisa menyaksikan keindahan sayap serangga kecil ini. Bisa kalian bayangkan, betapapun tampak halus, tetapi sayap bagian dalam itu amatlah kuat. Sepasang sayap dalam itulah yang menjadi pengendali kumbang koksi untuk terbang, sedangkan sayap luar yang mirip cangkang, berfungsi untuk membantu mengapungkannya.
Kumbang koksi cukup mudah dijumpai di sekitar kita. Mereka hidup di padang ilalang atau di balik dedaunan hijau. Saya sangat menyukai serangga mungil ini. Selain karena bentuknya yang unik (sekilas mirip permen, bukan?), juga karena dia jinak betul dan tidak berbahaya. Kumbang koksi memiliki penampilan yang khas. Badannya berbentuk nyaris bundar dengansepasang sayap keras di punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah pola polkadot.
Sejumlah literatur menulis, petani menyukai kumbang ini karena beberapa spesies dari kumbang ini membunuh serangga yang jadi hama pertanian. Seekor kumbang koksi diperkirakan mampu menghabisi 5.000 ekor hama dalam satu kali masa hidupnya. Keren ya? Kontribusi yang luar biasa bagi dunia agraria.
Walaupun ada juga dari beberapa spesies kumbang koksi yang jadi hama bagi petani, lantaran mereka melahap dedaunan hijau. Sehingga kehadiran spesian jenis begituan justru berpotensi menjadi hama bagi petani. Sebagai informasi, ukuran terbesar dari kumbang koksi hanya 1 cm. Unik, ya. Kecil-kecil tapi memukau.
Meski mereka menjadi pemangsa bagi serangga hama kecil, dalam rantai makanan kumbang koksi juga santapan bagi predator lain. Mereka tidak bisa menolak takdir itu. Dengan menjalani perannya dengan baik, barulah keseimbangan ekosistem terjaga. Musuh utama kumbang koksi antara lain, burung, laba-laba, ataupun serangga lain yang lebih besar ukurannya. Namun setiap binatang selalu memiliki cara unik untuk bertahan hidup.
Mereka punya akal dan siasat yang juga khas. Koksi sering berpura-pura mati untuk mengelabui para predatornya. Trik ini mereka lakukan agar predator tidak memakan tubuh mereka. Tampaknya, tidak hanya manusia yang jijik terhadap bangkai. Para predator koksi pun tampaknya tidak selera dengan mangsa yang sudah tidak bernyawa.
DEDY GUNAWAN HUTAJULU
IG: @senimanmacro