Main Ke Museum Sumpah Pemuda: Gesekan Biola WR Supratman

NYALANYALI.COM, Wisata – Museum Sumpah Pemuda berada di Jalan Kramat Raya No. 106, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Museum Sumpah Pemuda dikenal juga dengan nama Gedung Kramat 106 atau Gedung Sumpah Pemuda. Berdiri di atas tanah seluas 1.482 m2, museum ini terdiri atas bangunan utama seluas 460 m2 dan paviliun seluas 90 m2.

Museum Sumpah Pemuda semula kediaman milik Sie Kong Liang. Gedung ini berdiri pada awal abad ke-20. Sejak 1908, Gedung Kramat disewa pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai tempat tinggal dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. Mahasiswa yang pernah tinggal di sini antara lain Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, dan masih banyak lagi. Pertama diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973. Kemudian pada 20 Mei 1974 Gedung Sumpah Pemuda kembali diresmikan Presiden Soeharto. Museum ini memiliki 2.868 koleksi yang berhubungan dengan pergerakan nasional, terutama yang berhubungan dengan pergerakan pemuda. Foto-foto koleksi Museum Sumpah Pemuda merupakan dokumentasi berbagai aktivitas pemuda dalam berbagai bidang, seperti organisasi pemuda, kepanduan, politik, dan lain-lain.

Doc. Museum Sumpah Pemuda – Kemendikbud

Koleksi utama Museum Sumpah Pemuda di antaranya biola Wage Rudolf  Supratman. Biola ini dibeli W.M. Van Eldick di Makassar pada 1914 sebagai hadiah untuk WR Supratman. Alat musik gesek ini pula yang mengantarkannya menjadi violis Black and White Jazz Band,  di Gedung Societet Concordia (Gedung Merdeka), Bandung, pada 1924. 

Empat tahun kemudian terciptalah lagu “Indonesia” (Indonesia Raya) yang dikumandangkan pertama kali di depan peserta Kongres Pemuda kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta pada 28 Oktober 1928. Setelah WR Supratman meninggal pada 18 Agustus 1938, biola itu dirawat kakaknya, Ny. Roekijem.Dan, ketika Museum Sumpah Pemuda diresmikan tahun 1974, keluarga WR Supratman menyumbangkannya untuk museum ini.

Bagikan :

Advertisement