NYALANYALI.COM – Lelaki kecil itu terpaku menatap jejak kaki di atas salju itu. Jejak itu milik seorang rahib. Di tengah musim dingin yang itu sang rahib berjalan tanpa alas kaki. Anak kecil itu mengingat dengan baik pengalaman tersebut. Ia mencoba merefleksikan hal tersebut. Ia lalu menemukan, bahwa itulah isyarat yang diberikan Tuhan kepadanya untuk memilih sebuah jalan.
Bertahun kemudian ia akhirnya memilih sebuah jalan. Jalan yang baginya akan dapat membantu semua orang Kristen utuk hidup dengan baik dalam spritualitas Kristiani. Josemaria Escriva, lelaki kecil yang mengamati jejak kaki itu, mendirikan Opus Dei. Sebagai pedomaan bagi semua pengikutnya, ia menuliskan sebuah buku yang diberi judul The Way.
Awalnya organisasi ini berdiri di Madrid. Sejak The Way diterbitkan pada 1939, Opus Dei merambah seluruh Spanyol. Perlahan namun pasti mereka mulai kepak sayap mereka mulai singgah di Eropa, Afrika dan Amerika Latin.
Organisasi ini bersifat terbuka dan mereka mengabaikan latar belakang pendidikan, dan profesi para anggotanya. Hal ini membuat mereka dapat berkembang dengan baik. Data terakhir di Vatikan, anggota Opus Dei sekitar 85.000 orang. Jejak kaki sang rahib di atas salju itu telah menjadi penunjuk jalan ribuan orang di muka bumi ini.