Kentut Ingin Ganti Nama

NYALANYALI.COM, Kisah – Entah, apa yang sedang dipikirkan sepasang petani dari desa pinggiran Solo, Jawa Tengah itu.Terlintas begitu saja, ketika ia memberi nama anak sulungnya Kentut. Ya, Kentut. Begitu saja, Kentut tanpa embel-embel lainnya. Kentut ini atau Kentut itu.

Dahsyat. Nama itu dibawa lelaki kelahiran 1988 itu sepanjang hidupnya sampai ini hari. Sudah kenyang ia dihina karena namanya, dibully habis-habisan, dijadikan bahan tertawaan sejadi-jadinya. Cuma gegara ia bernama Kentut. Kentut yang banyak pahala, karena membuat orang lain bahagia.

Dia tak pernah menyalahkan kedua orang tuanya memberikan nama itu kepadanya. Selalu ia berpikir, “Orang tua saya dari desa, tidak pikir macam-macam, pasti ada doa juga kasih nama itu,” katanya.

Ia sampai usia 30 tahun ini terus bertahan dengan nama itu. Menikah dia, punya anak tiga. Hingga satu hari, ia melihat putrinya mengurung diri di kamar, tak mau sekolah, karena teman-temannya terus mengejek nama ayahnya. Ia malu bertemu kawan-kawannya.

Kentut yang sehari-hari berjualan mi ayam di Jalan Pepabri Raya, Tangerang dan jadi guru mengaji itu membuat langkah dramatis. Bukan untuk dirinya, tapi demi keluarganya.

Ia mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri Tangerang untuk mengganti namanya menjadi Ihsan Hadi. Masih berjuang ia untuk itu, telah mengajukan saksi pula dia, pamannya bernama Rebo, kemarin.

Tak ingin ia, anak-anaknya menanggung olok-olok. Bila hinaan itu hanya tertuju pada dirinya, ia bisa tahankan. Jika luka sedikit saja pada anak, orang tua mana yang akan tega membiarkannya.

Kentut memang hanya sebuah nama. Orang kerap melihat nama, bukan apa yang sudah dikerjakannya. Nama bagus kelakuan buruk, apa gunanya. Nama dianggap aneh kelakuan baik, masih saja jadi cemoohan.

Kentut ingin ganti nama. Sehingga tak ada lagi orang yang akan mengatakan, “Mau beli mi ayam kentut?”, “Selamat datang Kentut di rapat RT ini,” “Ooh ini anaknya kentut, sudah besar ya?” atau “Kentut pemilu nanti akan nyoblos siapa?”

S. DIAN ANDRYANTO
Buku #sayabelajarhidup ke-8 NYALA NYALI (2018)

Bagikan :

Advertisement