NYALANYALI.COM, Kisah – Titik Terang itu mulai bersinar. Hidup Tri Mulyono bersama Nia, isterinya sudah redup dan mengarah gelap. Asa di bulan Ramadan pun belum tampak sinar menerawang.
Adanya seorang tamu siang itu memang aneh. Kakinya hanya satu tetapi langkah tegapnya tak berkurang. Nia mencurahkan kegundahan hidup tak berujung.
Bukan silih berganti. Tetapi masalah terus hadir dalam hidupnya. Tak selembar kartu SSKTI yang dia punya. Kambing, kompor atau lainnya harus pindah tangsn untuk makan dan berobat bujang pertamanya.
M.Arif Agusta Pratama tumbuh subur tak sebanding akal yang dimiliki.
Hanya cukup sehari. Berita tersiar menghunjam telinga. Sisi kebisuan empati terkoyak oleh warta. Turunlah pengambil kebijakan Kepala Dinkes. Arif Agusta bisa berobat lagi ke rumah sakit. Berganti hadir wakil bupati yang membuat genderang rasa mematut diri.
Menata kata berbunga agar senang pimpina. Namun nurani pimpinan daerah bagai roket mrluncur meluluhlantskkan kenyamanan dalam kebisuan rasa sesama.
Terimakasih kepada: Teguh Kuatno dari SDK, dr.Budi Satrio ka.Dinkes, Ibu Ristawati Wakil Bupati, Bp. H.Arif Sugianto Bupati Kebumen
Keluarga Tri Mulyono bisa bernapas lega dengan mendapatkan fasilitas berobat yang layak untuk anak dan ibunya.
19 April 2021 HARDI NUGROHO
Ambal – Kebumen