Hujan Senja di Sayan

Buat Sita Tersayang

begitu lama kita dalam perjalanan
panas matahari, lapar dan dahaga
terasa dekat menemani kita
hingga ketika senja ini kita lewati
jalanan basah yang sejuk sepi
daun-daun dan burung-burung sunyi
daun tak bergoyang, burung tak ada yang terbang

kiranya mereka menikmati kesejukan senja
atau mungkin juga berduka
karena hujan yang terlalu lama
sekalipun mereka tahu semuanya akan berlalu
dan selalu berganti dari hari ke hari

Anakku,
betapapun kita berjalan
seberapa lamapun kita akan berdampingan
selalu saja masih tampak banyak harapan
yang saling kita gantungkan, di masing-masing bahu kita
untuk suatu kebahagiaan
buat kita berdua
dan semua yang mencintaimu

dan, ketahuilah
kiranya harapanmu tak lebih jauh dari harapan ibu
namun masa depanmu bukan seperti yang dirasa
saat tujuhbelas tahun yang lalu
karena untukmu,
masih aka nada masa
yang lebih di depan lagi setelah hari ini!

Ibu ingin kamu selalu Bahagia
berdoalah, bersyukurlah, bersabarlah, belajarlah,
bersopan santunlah, rendah hatilah, tersenyumlah,
dan jadikan dirimu menjadi yang paling berarti
dan biarkan semua menghormatimu
sebagai wanita yang mulia

jangan terlalu gembira ketika hari-harimu terasa begitu cerah
juga jangan terlalu berduka ketika hujan terasa begitu lama
karena segalanya sangat mungkin berganti
dan hanya Allah swt yang maha mengatur dan mengetahui

Selamat Ulang tahun ke-17!!!!!

Ubud, 2001

Meiri Pinsent
Dari Buku Kumpulan Puisi “….dan, aku terus melangkah” (2016)

Bagikan :

Advertisement